Berita Daerah Terkini
Mengejutkan! Ratusan Tukik Terlihat di Pantai Beras Basah, Pemkot Bontang Tunggu Koordinasi BKSDA
Mengejutkan! Ratusan bayi penyu atau tukik terlihat di Pantai Beras Basah, Pemkot Bontang tunggu koordinasi BKSDA.
TRIBUNKALTARA.COM, BONTANG - Mengejutkan! Ratusan bayi penyu atau tukik terlihat di Pantai Beras Basah, Pemkot Bontang tunggu koordinasi BKSDA.
Potensi wisata sejak kemunculan ratusan bayi penyu atau tukik di Beras Basah, mulai dilirik Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang.
Namun potensi itu tak bisa dikelola secara maksimal lantaran Dispopar masih dibatasi regulasi yang ada.
Baca juga: Kabupaten Tana Tidung Miliki Destinasi Wisata Menarik, Berikut Daftar Objek Unggulannya
Baca juga: Minim Petugas, Pendapatan Wisata Air Terjun Rian di Tana Tidung Tak Maksimal, Berikut Tiket Masuknya
Baca juga: Pemprov Kaltara Tawarkan Investasi Pariwisata ke ITDC, Ada Dua Lokasi
Kadispopar, Bambang Cipto Mulyono menuturkan, pengelolaan wisata di Beras Basah masih menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Agar pengelolaannya bisa lebih maksimal, pihaknya pun berencana akan melakukan koordinasi kembali dengan Pemprov Kaltim.
Hal itu untuk memastikan, potensi wisata berasa basah itu bisa dikelolah bersama atau tidak. Karena kendala sejauh ini, pihaknya bergerak secara terbatas dan kurang leluasa menentukan sikap.
Bahkan untuk menentukan rencana, apakah Pulau Beras Basah bisa menjadi tempat budidaya penyu sekaligus wisata juga harus menunggu sikap dari Pemprov Kaltim.
"Belum, pengelolaan disana kan masih wewenang provinsi, makanya nanti kami koordinasikan," tuturnya, saat ditemui di Gedung Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang, Senin (21/06/2021).
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang, Aji Erlynawati menuturkan jika keberadaan tukik di Pulau Beras Basah itu telah dikoordinasikan ke BKSDA.
Saat ini ratusan tukik itu kondisinya baik dan masih dalam pengawasan petugas. Rencananya itu nantu akan dilepas. Namun sebelum itu Pemkot Bontang masih menunggu keputusan BKSDA.
"Kondisinya baik. Nanti akan dilepas semua. Tapi tunggu BKSDA dulu mengenai kelanjutannya," beber Aji.
Disinggu terkait potensi wisata dan sekaligus budidaya penyu, Aji menuturkan jika hal itu masih perlu ditanyakan ke BKSDA.
Sebab yang mengetahui lebih jauh potensi itu adalah BKSDA. Jangan sampai langkah pemerintah terkesan mendahului dari lembaga lain yang berwenang.
Baca juga: Yuk Kunjungi Objek Wisata Unggulan di Kabupaten Tana Tidung, Tiket Masuk Gunung Rian hanya Rp 2 Ribu
Baca juga: Air Terjun Gunung Rian Kabupaten Tana Tidung Ramai Dikunjungi Wisatawan, Tiket Masuk Sering Habis
Baca juga: Peduli Rakyat Palestina, Tim Gabungan Komunitas di Tarakan Aksi Galang Dana hingga ke Lokasi Wisata
"Kita harus pastikan dulu. Apakah disana bisa jadi tempat penyu bertelur atau ini hanya kebetulan saja. Jadi tunggu BKSDA," ucap Aji.
Jika hal itu memang berpotensi dilakukan, tentunya Pulau Sangalaki Derawan, Berau, bisa menjadi percontohan konsep wisata di Beras Basah.
"Itu kalau memang benar. Bisa dicontoh disana. Tapi kan penyu di Beras Basah itu belum tentu berkelanjutan," punkas Aji.
Penulis: Ismail Usman
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official