Berita Tarakan Terkini
Pandemi Covid-19, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang Sebut Angka Pengangguran Meningkat
Selama pandemi Covid-19, angka pengangguran meningkat cukup pesat dibanding sebelum pandemi di Provinsi Kaltara.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selama pandemi Covid-19, angka pengangguran meningkat cukup pesat dibanding sebelum pandemi.
Terlebih saat ini 1,5 tahun sudah Indonesia, terkhusus Kaltara dan Tarakan melawan pandemi Covid-19.
Data yang dipaparkan Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, angka pengangguran terbuka selama Agustus 2020 sekitar 4,97 persen. Jika dirincikan dari persentase tersebut diestimasukan ada 17.290 orang di Kaltara menganggur.
Baca juga: Diterjang Pandemi Covid-19, Angka Pengangguran di Malinau Meningkat, Daya Beli Masyarakat Menurun
Lalu pada Maret 2021, dilanjutkan Gubernur Kaltara, angka kemiskinan di provinsi meningkat hingga 6,80 persen.
"Jika pandemi tidak berakhir, dan tidak ditangani serius maka angka pengangguran kita akan terus bertambah dan ekonomi makin terpuruk," urai Gubernur Kaltara yang turut hadir dalam kegiatan Rakerwil V APEKSI Regional Kalimantan Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Ada Program untuk Pengangguran di JPS Kemnaker, Cara Daftar & UPDATE Info Prakerja Gelombang 11
Lebih lanjut diungkapkan Drs. Zainal Arifin Paliwang, lewat forum APEKSI diharapkan wali kota bisa membantu memberikan sumbangsih pemikiran, teknis, cara, strategi mengatasi dan menangani Covid-19.
"Tentu dengan gagasan cerdas bagaimana melakukan pemulihan ekonomi di masa pandemi, membngun sinergitas kolaborasi pemerintah provinsi pelaku usaha komunitas dan media, termasuk pelayanan publik," ungkap Drs. Zainal Arifin Paliwang.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, dr Khairul M.Kes juga membeberkan, angka pengangguran terbuka di Kota Tarakan tercatat naik dari 2019 menujuu 2020. Kenaikan angka itu pasca pandemi merebak.
"Tahun 2019 angka pengangguran terbuka 4,78 persen. Dan di tahun 2020 angka pengangguran terbuka capai 5,86 persen. Artinya ada kenaikan di tahun lalu," beber dr. Khairul.
Baca juga: Rakerwil APEKSI Regional Kalimantan di Tarakan, Usung Tema Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi Covid-19
Padahal di 2018 lalu, angka pengangguran terbuka mencapai 5,94 dan menuju 2018 4,78 persen. Artinya sempat menurun.
Dari sisi angka kemiskinan dijabarkan dr Khairul, kasusnya sama dengan angka pengangguran terbuka. Angka kemiskinan jika merujuk data 2018, tercatat 6,15 persen. Lalu memasuki 2018 menurun dan hanya mencapai 6,00.
"Tahun 2020, naik dan menjadi 6,24 persen. Ini berdasar data indikator makro pembangunana daerah. Kenaikan salah satunya disebabkan pandemi ," tutupnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah