Berita Tarakan Terkini
Dukung Tarakan Smart City, Tahun Ini Jaringan FO Beroperasi, CCTV Tersebar di Jalan Protokol
Tahun ini Perumda Telekomunikasi memiliki fiber optik (FO) sebagai upaya mendukung konsep Tarakan smart city.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Tahun ini Perumda Telekomunikasi memiliki fiber optik (FO) sebagai upaya mendukung konsep Tarakan smart city.
Dibeberkan Wali Kota Tarakan, dr Khairul, M.Kes, pembangunan FO sudah dimulai tahun lalu. Perumda Telekomunikasi membangun FO sekitar 15 kilometer panjangnya dan melewati beberapa OPD.
"Kita memang utamakan diinternal Pemkot Tarakan. Walaupun nanti dalam pengembangannya juga bisa di manfaatkan oleh swasta atau instansi vertikal lainnya yang ingin memanfaatkan itu," ungkap dr Khairul.
Baca juga: Waspada! Maling Merajalela, Aksi Cepat Pencuri Motor di Samarinda Terekam CCTV, Polisi Beritahu ini
Harapannya lanjut dr. Khairul, dengan FO atau jaringan yang dibangun sendiri itu koneksi internetnya akan jauh lebih baik. Selain itu, alam rangka konteks smart city nanti ada juga rencana untuk pengembangan CCTV.
"InsyaAllah dengan FO ini tahun ini di beberapa titik itu juga dipasang CCTV dengan mengakses kabel FO itu," ungkapnya.
Dengan keberadaan CCTV tersebut tentu bisa memantau publik, lalu lintas, kejahatan dan termasuk itu juga kebersihan.
Baca juga: VIRAL di Medsos Ambulans Jenazah Mundur Tanpa Pengemudi di Samarinda Terekam CCTV, Sopir Sebut ini
" Kalau ada buang sampah sembarangan di titik yang terlihat CCTV, bisa dipantau. InsyaAllah dari FO itu akan dikembangkan lagi," urainya.
Lebih lanjut dijelaskan Khairul, di tahun ini ada beberapa titik yang sudah terpasang CCTV daerah-daerah protokol.

"Saya minta tadi supaya bisa diakses melalu FO ini," cetusnya.
Untuk OPD, ada sekitar 25 OPD yang juga sudah terpasang. Sisanya 11 OPD belum rampung karena masih menggunakan sistem lama.
Baca juga: Seorang Pria Terekam CCTV Merusak Jam di Mimbar Imam Masjid Al-Ikhwan, Motif Masih Diselidiki Polisi
Tujuan utama pemasangan CCTV ini agar semua aktivitas bisa terkontrol dengan sistem ini.
"Kita bisa mengontrol semua OPD. Harapannya di jam kerja tidak ada lagi yang menggunakan bandwitch ini untuk main game, main FB apalagi main judi online. Jadi selama jam kerja memang betul-betul dipakai untuk kepentingan dinas," tegasnya.
Untuk OPD, dikenakan biaya pemasangan. Satu titik memakan anggaran Rp 2 juta per bulannya dengan kecepatan 2 bits per second (bps) baik upload dan download.
Ia melanjutkan, Pemkot Tarakan sudah melakukan uji coba sejak 31 Mei 2021. Menurut laporan testimoni dari masing-masing OPD sampai saat ini tidak ditemui kendala.
Baca juga: Hilangkan Jejak, Satpam Sekolah di Nunukan Maling Dana BOS Rp 160 Juta Buang Server CCTV ke Laut
"Dinas tidak ada masalah kecuali tadi BPKAD yang mungkin lebih ditambah kapasitasnya yang selama inikan hanya dua, mungkin ditambah dinaikkan kapasitasnya karena itu datanya berat-berat karena mengupload setiap saat ke pusat," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah