#MediaLawanCovid19

Waspada, Varian Baru Covid-19 Mengancam Anak-anak dan Remaja!

#MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama dengan fokus pada anak-anak dan remaja, pada Senin-Selasa (28-29 Juni) ini.

Editor: Sumarsono
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi - Sejumlah anak-anak bermain di tengah banjir yang merendam permukiman di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (8/2/2021). Jaga anak-anak dan remaja dari Covid-19. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNKALTARA.COM - #MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama dengan fokus pada anak-anak dan remaja, pada Senin-Selasa (28-29 Juni) ini.

Kampanye ini dilakukan mengingat tingginya daya penularan varian-varian baru virus Covid-19 yang mengancam kelompok usia anak (0-18 tahun).

Kian menanjaknya kasus positif Covid-19 pada kelompok usia anak, perlu mendapat perhatian sangat serius dari para orang tua, tenaga pendidik, dan juga kalangan remaja.

Dalam laporan “Update Data Nasional dan Analisis Kasus Covid-19 pada Anak-anak” per 24 Juni 2020 yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19, proporsi yang terpapar di kelompok usia anak ini cukup besar.

Baca juga: Waspada, Kenali Gejala Covid-19 Varian Delta, Disebut Lebih Berbahaya Dibanding Varian Lainnya

Dari total kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 12,6% (250 ribu) berasal dari kelompok usia anak.

Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02%), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23%) dan 13-15 tahun (19,92%).

Namun, berdasarkan persentase angka kematian, yang tertinggi justru berada pada kelompok umur 0-2 tahun (0,81%), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22%) dan 3-6 tahun (0,19%).

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menunjukkan rawannya penularan virus Covid-19 pada kelompok usia anak.

Ketua Umum IDAI Prof Dr Aman B Pulungan memaparkan, sebanyak 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak.

Dari jumlah kasus itu, sebanyak 3-5 persen di antaranya meninggal dunia, dan separuhnya adalah balita.

Baca juga: Cegah Varian Baru Corona Masuk Kaltara, Gubernur Zainal Arifin Paliwang Beber Langkah Srategis

Penambahan kasus positif Covid-19 ini sesungguhnya mencapai puncaknya pada Januari 2021 dan sempat mengalami penurunan hingga April 2021.

Namun, perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan trennya kembali mengalami kenaikan pada Mei 2021, seiring dengan kian menyebarnya varian-varian baru Covid-19

Sejumlah penelitian menyebutkan, varian-varian baru virus Covid-19 memiliki daya penularan lebih tinggi dibanding virus Covid-19 awal.

Dari empat varian baru yang berkembang, varian Delta asal India dinyatakan sebagai paling berbahaya, dengan daya tular 97 persen lebih tinggi.

Diikuti oleh varian Gamma (Brasil) 38 persen,  Alpha (Inggris) 29 persen, dan Beta (Afrika Selatan) 25 persen.

Baca juga: Dinkes Kaltara Sebut Belum Ada Temuan Varian Baru Covid-19, Usman: Kita Antisipasi Pekerja Migran

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved