Berita Tarakan Terkini
Harga Bumbu Dapur Mulai Naik Jelang Idul Adha, Cabai Rp 80 Ribu di Pasar Tenguyun Tarakan
Jelang Idul Adha 2021, sejumlah bahan bumbu dapur mulai mengalami kenaikan di Pasar Tenguyun, Tarakan, Kalimantan Utara ( Kaltara).
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Jelang Idul Adha 2021, sejumlah bahan bumbu dapur mulai mengalami kenaikan di Pasar Tenguyun, Tarakan, Kalimantan Utara ( Kaltara).
Seperti yang diungkapkan Abdul Hanip, seorang penjual aneka bahan bumbu dapur.
Menurutnya harga bawang merah dan putih sudah mengalami kenaikan di Pasar Tenguyun, Jumat (9/7/2021).
Sebelumnya, harga bawang merah dan bawang putih Rp 30 ribu dan saat ini sudah berada di kisaran Rp 35 ribu per kilogram.
"Bawang putihnya sama. Harganya Rp 35 ribu," beber Abdul Hanip kepada TribunKaltara.com.
Ia mengakui kenaikannya baru diberlakukan di pekan ini.
Biasanya mendekati Idul Fitri maupun Idul Adha, harga sembako di Pasar Tenguyun Tarakan pasti mengalami kenaikan.
Untuk jagung, katan Abdul Hanip, saat ini di kisaran Rp 400 ribu per karung berisi 70 kilogram.
Sebelumnya hanya Rp 350 ribu per karung.
Ia mengakui, kenaikan harga berasal dari kenaikan harga pemasok.
Untuk cabai rawit saat ini harganya berada kisaran Rp 70 ribu per kilogram.

Sebelumnya hargaya di angka Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram.
Ia melanjutkan kenaikan ini cukup berpengaruh terhadap omzet.
Ia melanjutkan, untuk harga sayuran sendiri seperti sawi dan kankung mengalami peurunan harga.
Dari rentang harga Rp 5 ribu satu ikat, kini bisa diperoleh Rp 5 ribu tiga ikat.
"Kalau hari besar, sayur malah turun harga," ujarnya.
Pedagang lainnya, Ansar mengakui harga saat ini belum mengalami kenaikan signifikan.
Menurutnya harga bawang merah yang dijual Rp 38 ribu per kilogram, dari sebelumnya RP 35 ribu per kilogram.
"Bawang putih masih normal Rp 30 ribuan per kilogram," jelasnya.
Stok bawang merah biasanya didatangkan dari Sulawesi Selatan.

Ia mengakui setiap minggu menyetok bawang merah dan putih.
Biasannya diangkut menggunakan KM Siguntang dan KM Lambelu.
Adapun cabai rawit harganya labil. Saat ini, harganya tembus hingga Rp 80 ribu per kilogram.
Jika ada kapal datang harganya bisa mengalami penurunan karena stok kembali tersedia.
"Kalau ada datang dari Sulawesi turu harga. Nanti dua tiga hari naik lagi," jelasnya.
Selama pandemi, ia mengakui cukup bepengaruh terhadap omzet. Dalam sehari hanya bisa mendapatkan Rp 1 juta.
"Mungkin dibandingkan sebelum pandemi, 20 persen penurunannya," pungkasnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official