Berita Kaltara Terkini

Antisipasi Learning Loss, Dinas Pendidikan Se-Kaltara Siapkan Berbagai Langkah PTM Terbatas

Pembelajaran tatap muka atau PTM dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan siswa. Termasuk di PTM di Kaltara.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto dalam webinar kesiapan PTM terbatas tahun ajaran 2021/2022, Selasa (13/7/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara) 

"Kami juga sudah siapkan SOP terkait PTM ini, dan juga sudah bentuk Posko Pendidikan terdiri dari Satgas Covid, Dikdas, Dinkes, hingga Bappeda," katanya.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kepala LPMP Kaltara Minta PTM Terbatas Tak Tambah Buruk Kondisi

Iridiansyah melanjutkan pada Bulan April beberapa sekolah telah melaksanakan PTM dengan sistem buka tutup hingga saat ini.

"Dan pada April lalu beberapa sekolah juga sudah menjalankan PTM," terangnya.

Adapun di Malinau pihak Dinas Pendidikan telah menyiapkan beberapa hal teknis terkait pelaksanaan PTM.

Diungkapkan Kasi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan SD Disdik Malinau, Paisal
pihaknya mendorong digunakannya kurikulum pendidikan darurat di masa Pandemi Covid-19.

"Berdasarkan Surat Edaran Bupati untuk pembelajaran di masa pandemi, kami melaksanakan tatap muka dan belajar daring," ujar Paisal.

"Untuk yang PTM, prokes juga sudah kita jalankan, jarak antar bangku, dan jumlah siswa per kelas itu 18 Orang utntuk SD dan SMP," katanya.

Menurutnya, yang terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran adalah pelayanan yang terbaik bagi para siswa.

"Baik PTM atau belajar daring, yang terpenting ialah pembelajaran siswa-siswa kita dapat terlayani, dan kami juga mendorong penggunaan kurikulum khusus di masa pandemi," tuturnya.

Sementara itu Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Nunukan, Widodo mengatakan pihaknya telah melaksanakan PTM secara terbatas pada September 2020 lalu di beberapa kecamatan di Nunukan.

Menurutnya pelaksanaan belajar daring dirasakan tidak efektif dalam pembentukan karakter siswa.

"Kami menyadari pelaksanaan belajar daring, efektivitasnya patut dipertanyakan dalam hal pendidikan karakter, karena kita tidak bisa melihat respon dan ekspresi siswa," kata Widodo.

Sehingga pihaknya masih terus mengusahakan PTM dapat kembali dilaksanakan di Nunukan, dengan mempertimbangkan kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Namun hari ini, kasus Covid-19 di Nunukan kembali naik, jadi melihat perkembangan kini, akhirnya kita juga tunda beberapa kecamatan yang akan laksanakan PTM," tambahnya.

Terkait pelaksanaan PTM di Tarakan, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Tajuddin Tuwo, mengungkapkan pihaknya telah membuka sekitar 50 Sekolah untuk pelaksanaan PTM.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved