Berita Nunukan Terkini

Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 21 Juli 2021, Hujan Ringan Potensi Terjadi pada 13 Wilayah di Nunukan

Tayang: Rabu, 21 Juli 2021 08:30 WITA

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin

Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 21 Juli 2021, Hujan Ringan Potensi Terjadi pada 13 Wilayah di Nunukan

TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS

Situasi langit mendung. Pantauan dari lantai V Kantor Bupati Nunukan, Jalan Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan, pagi hari belum lama ini. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis

Baca Selanjutnya:

Pemkab Malinau Usulkan Bantuan Keuangan Desa di APBD Perubahan 2025 Naik Jadi Rp 24 Miliar

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Prakiraan cuaca hari ini, BMKG Klas IV Nunukan prediksi hujan ringan terjadi di 13 wilayah Kabupaten Nunukan, mulai sore hingga dini hari.

Dari pantauan TribunKaltara.com, pada siang nanti, wilayah yang diprediksi berawan tebal, yakni, Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara, dan Sei Menggaris.

Wilayah yang diprakirakan cerah berawan hanya Tulin Onsoi. Sementara itu, wilayah yang berawan yakni Lumbis Ogong, Lumbis, Sebuku, Sembakung, dan Sembakung Atulai.

"Siang nanti wilayah Nunukan diprediksi berawan tebal. Hujan ringan diprediksi terjadi mulai sore hingga dini hari. Ada 13 wilayah yang alami itu," kata Prakirawan Cuaca BMKG Nunukan, Serpin, Rabu (21/07/2021), pukul 08.30 Wita.

Pada sore hari, ada satu wilayah yang diprediksi alami hujan ringan yakni Lumbis.

Sementara itu, wilayah yang diprediksi cerah berawan yakni Nunukan, Nunukan Selatan, Lumbis Ogong, Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara, Sebuku, Sembakung, dan Sembakung Atulai.

Dua wilayah yang diprediksi cerah yakni Sei Menggaris dan Tulin Onsoi.

Pada malam hari, wilayah yang diprediksi hujan ringan yakni Lumbis, Lumbis Ogong, Sebuku, Sembakung, Sembakung Atulai, dan Tulin Onsoi.

"Sedangkan, wilayah lainnya diprediksi cerah berawan. Seperti Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara, dan Sei Menggaris," ucap Serpin.

Pada dini hari, wilayah yang diprediksi hujan ringan diantaranya Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, dan Sebatik Utara.

Sementara itu, wilayah yang diprediksi kabut diantaranya Lumbis, Lumbis Ogong, Sebuku, Sembakung, dan Sembakung Atulai.

Untuk wilayah Sei Menggaris diprediksi berawan. Dan wilayah Tulin Onsoi diprediksi cerah berawan.

BMKG Nunukan mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Nunukan untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan.

Tak hanya itu, BMKG Nunukan juga menginformasikan prakiraan tinggi gelombang di perairan Kalimantan Utara hari ini.

Dari arah angin Tenggara-Barat Daya, 3-12 knot. Dengan tinggi gelombang 0,5-1,25 meter.

Peringatan Dini BMKG Rabu 21 Juli 2021, Cuaca Ekstrem Potensi Terjadi pada 17 Wilayah di Indonesia

Sebelumnya diberitakan, dalam rilis resmi BMKG, sebanyak 11 wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Wilayah yang dimaksud di antaranya, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, hingga Gorontalo.

Selain itu, juga terdapat empat wilayah lainnya berpotensi diguyur hujan, yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Yakni di wilayah Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, hingga Sulawesi Utara.

Sementara itu, dua wilayah lainnya berpotensi diterpa angin kencang.

Dua wilayah yang dimaksud, yakni Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

BMKG tetap mengimbau warga tetap waspada mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca.

Dilansir Bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau di perairan Barat Sumatera Barat - Bengkulu yang membentuk daerah konfluensi di perairan barat Sumatera Barat-Bengkulu.

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, di Jawa Timur, di Nusa Tenggara Timur bagian Timur, di Kalimantan Tengah bagian Utara, dan di Kalimantan Selatan.

Kemudian, dari Kalimantan Tengah bagian Utara hingga Kalimantan Utara, di Laut Flores, di Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di Laut Banda, di Laut Maluku dan dari Papua hingga Papua Barat.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.