Berita Tarakan Terkini

Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Tarakan Bertambah, Kebutuhan Oksigen Tembus 100 Tabung Per Hari

Demi merawat pasien Covid-19 yang bertambah, manajemen RSU Kota Tarakan membutuhkan sekira 100 tabung oksigen per hari.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas di RSUKT Jalan Hake Babu, Kelurahan Karang Harapan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Hingga Rabu (21/7/2021) total pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) berjumlah 18 pasien.

18 pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, dan saat ini semuanya berada dalam pengawasan petugas medis di ruang isolasi RSUKT.

Baca juga: Tips Tingkatkan Saturasi Oksigen, Simak Kadar Saturasi Oksigen yang Normal

Ini dibeberkan Dirut RSUKT, dr Joko Hariyanto kepada TribunKaltara.com.

Rerata lanjut dr Joko, yang dirawat di RSUKT saat ini bergejala sedang dan berat.

Sementara mereka yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Dari 18 pasien lanjutnya, sebagian menggunakan tabung oksigen dengan kadar biasa, normal dan ada pula dengan kadar bertekanan tinggi.

“Yang bertekanan tinggi ini membutuhkan suplai oksigen yang lumayan banyak. Karena dengan alat biasa tidak akan mampu menaikkan saturasi oksigen,” bebernya.

Ia melanjutkan dengan kondisi kebutuhan oksigen, saat ini ketersediaan oksigen ia melanjutkan dengan bertambahnya jumlah pasien tentu membutuhkan oksigen untuk pernapasan pasien.

“Jadi memang beberapa hari terakhir, kebutuhan oksigen meningkat. Yang di Tarakan terkendala suplai oksigen dari penyedia.

Karena permintaan dari RSUKT dan RSUD Kaltara meningkat tajam karena dua rumah sakit ini banyak merawat pasien Covid-19,” beber dr. Joko.

Sehingga lanjut dr Joko, dari rumah sakit mengambil langkah menjemput bola dan mengambil oksigen di pabrik.

Tidak seperti kondisi normal biasanya vendor yang mengantarkan pasokan oksigen ke rumah sakit.

Saat ini pihak vendor kewalahan sehingga pihak rumah sakit yang menjemput sendiri tabung oksigen dari vendor atau penyedia tabung oksigen.

Ia melanjutkan, langkah jemput bola ini diambil agar tak terjadi kekosongan di rumah sakit. Pabrik penyedia ada di Kelurahan Juata Laut.

“Ada dua, tapi vendor satunya sedang trouble alatnya sehingga tidak berproduksi,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved