Berita Nunukan Terkini
Kunjungi Nunukan, Komandan Lantamal XIII Tarakan Lakukan Monitoring Vaksinasi Covid-19 Massal 48 PMI
Kunjungi Kabupaten Nunukan, Komandan Lantamal XIII Tarakan ;akukan monitoring vaksinasi Covid-19 massal 48 PMI.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kunjungi Kabupaten Nunukan, Komandan Lantamal XIII Tarakan ;akukan monitoring vaksinasi Covid-19 massal 48 PMI.
Bertandang ke Nunukan, Komandan Lantamal XIII/Tarakan, Laksma TNI Edi Krisna Murti, monitoring serbuan vaksinasi massal 48 Pekerja Migran Indonesia (PMI), Selasa (27/07/2021), pagi.
Sebanyak 48 PMI dari Malaysia mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama di Rusunawa Nunukan.
Baca juga: Vaksinasi Nelayan Baru Capai 1 Persen, HNSI Kaltara Dukung Upaya Jemput Bola Lantamal XIII Tarakan
Baca juga: 200 Dosis Vaksin Sinovac Bagi Nelayan Pesisir, Lantamal XIII Tarakan akan Jemput Bola ke Tambak
Baca juga: Sasar Anggota Keluarga Personel, Lantamal XIII Tarakan Gelar Serbuan Vaksin, Cegah Penularan Corona
Sebelumnya, puluhan PMI itu telah mengikuti swab PCR saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan belum lama ini, dengan hasil negatif Covid-19.
Komandan Lantamal XIII/Tarakan, TNI Edi Krisna Murti, seusai melakukan monitoring mengatakan, serbuan vaksinasi massal itu merupakan bentuk kerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Tarakan.
"Sumber vaksin ini dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Tarakan. Kami hanya membantu dari sisi tenaga kesehatannya atau vaksinatornya," kata Edi Krisna Murti kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.
Menurutnya, selain swab PCR, vaksinasi juga menjadi syarat bagi PMI untuk dipulangkan kembali ke kampung halamannya.
"Jadi ini khusus bagi PMI meskipun ada beberapa masyarakat umum yang hadir tadi. Kami mendapat informasi dari KKP ada PMI yang mau pulang kembali ke asalnya tapi tidak bisa, karena belum dapat vaksin. Warga negara kita harus dibantu, walaupun bekerja di luar negeri, wajib kita lindungi," ucapnya.
Sementara itu, pria yang akrab disapa Edi itu, menyebut saat ini Nunukan dan Tarakan sedang menjalani PPKM level IV hingga 2 Agustus mendatang.
Sehingga, mobilitas warga antar pulau atau antar daerah yang dibatasi, ruang gerak PMI ke Malaysia juga tidak diizinkan sementara waktu.
"Sesuai instruksi Presiden untuk melaksanakan PPKM level IV dengan melakukan pembatasan ruang gerak warga. Khususnya warga kita yang PMI. Di negara tetangga juga sedang melaksanakan pembatasan terhadap aktivitas warga asing," ujarnya.
Lebih lanjut Edi sampaikan, pihaknya melalui Satgas Pamtas akan melakukan patroli 24 jam, sekaligus imbauan kepada warga, agar menunda niatannya masuk ke negeri jiran, Malaysia.
"Untuk warga yang akan masuk ke Malaysia itupun kami sudah batasi. Karena akan menyulitkan warga nantinya. Malaysia juga sedang melakukan pengetatan masuknya warga negara luar. Patroli itu akan dilakukan Satgas Pamtas di Sebatik dan Nunukan," tuturnya.
100 Dosis Vaksin Sinovac Dibagikan
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dr Baharullah, menjelaskan pagi tadi pihaknya menyediakan 100 dosis vaksin Sinovac untuk 48 PMI dan 52 dosis lainnya untuk warga di sekitar Rusunawa.
"Hari ini kami siapkan 10 vial atau 100 dosis. Jadi 10 vial vaksin Sinovac itu, 48 dosis untuk WNI stranded dari Malaysia. Selebihnya untuk masyarakat Nunukan di sekitar Rusunawa," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk vaksinasi dosis dua akan didapatkan oleh puluhan PMI setelah sampai di kampung halamannya masing-masing.
"Dosis kedua nanti di daerah tujuan masing-masing melalui aplikasi. Jadi begitu tiba di tempat domisili, mereka laporkan diri ke Puskesmas setempat. Agar didaftarkan vaksinasi dosis dua," imbuhnya.
Baca juga: Sudah 700 Dosis Vaksin Covid-19 Disuntikan ke Masyarakat, Lantamal XIII Tarakan Sasar Pesisir Pantai
Baca juga: Danlantamal XIII Tarakan Sebut dengan Vaksinasi Covid-19 Personel TNI Lebih Siap di Garda Terdepan
Baca juga: Danrem 092 Maharajalila dan Pangkoarmada II Sambut KRI Bima Suci di Dermaga Lantamal XIII Tarakan
28 PMI Tak Miliki NIK
Baharullah juga beberkan kendala yang mereka hadapi pagi tadi, lantaran 28 PMI tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagaimana syarat untuk mendapatkan vaksinasi.
Bahkan, ada PMI yang belum memiliki kartu SIM card hand phone Indonesia.
"Ada 28 PMI yang tidak punya NIK. Jadi kami menganjurkan untuk segera mendapatkan NIK melalui Capil Nunukan. Tapi sudah mereka dapat NIK dari Capil tadi. Ada dua orang kami minta untuk memiliki kartu SIM card Indonesia. Karena mendaftarkan vaksin juga pakai nomor hp Indonesia," pungkasnya.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official