Berita Tarakan Terkini
Pegiat UMKM Kaltara Eko Pristiawan di Mata Sahabat Semasa Hidup Dikenal Dermawan, Punya 10 Anak Asuh
Sosok Eko Pristiawan, pegiat UMKM Kaltara di mata sahabat semasa hidup dikenal dermawan, miliki 10 anak asuh di Baznas.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sosok Eko Pristiawan, pegiat UMKM Kaltara di mata sahabat semasa hidup dikenal dermawan, miliki 10 anak asuh di Baznas.
Kabar duka datang dari salah seorang pegiat UMKM Kaltara di sektor kuliner, Eko Pristiwan.
Ia meninggal dunia pukul 18.45 WITA, Senin (26/7/2021) di RSUD Tarakan Provinsi Kaltara.
Baca juga: Wali Kota Tarakan dr Khairul Undang Seluruh Lurah dan RT, Pemerintah Bahas Penerapan PPKM Level IV
Baca juga: Soal BSU Pekerja, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Tarakan Deni Syamsu Sebut Tunggu Regulasi dari Menaker
Baca juga: Kunjungi Nunukan, Komandan Lantamal XIII Tarakan Lakukan Monitoring Vaksinasi Covid-19 Massal 48 PMI

Sebelumnya ia dinyatakan terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Tarakan Provinsi Kaltara selama sepekan terakhir.
Kepergiannya terasa begitu cepat bagi kalangan sahabat dan rekan-rekannya.
Di dalam beranda medias sosial Facebooak dan Whatsapp, semua yang mengenalnya ikut mengucapkan bela sungkawa.
Eko Pristiawan, adalah salah seorang tokoh pejuangn UMKM di Kaltara.
Pria yang juga owner BO5 ini saat ini juga masih tercatat sebagai Wakil Ketua Kadin Tarakan Bidang UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.
Jenazahnya diserahkan kepada keluarga pada Selasa (27/7/2021) sekitar pukul 10.00 WITA.
Ratusan rekan, sanak saudara datang melepas kepergian jenazah almarhum Eko Pristiawan.
Salah seorang sahabat akrabnya, Ustaz Juliansyah yang juga saat ini menjadi Kepala Pengelola Masjid Baitul Izzah Islamic Center Kota Tarakan.
Ia mengakui, sebelum almarhum meninggal, ia masih dihubungi untuk diminta disalatkan jika ajalnya benar-benar tiba.
Sehingga sebelum dibawa ke pemakaman, Ustaz Juliansyah memimpin langsung kegiatan salat jenazah dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.
"Pukul 23.34 WITA sebelum dinyatakan meninggal, masih hubungi saya minta dimandikan dan disalatkan,” ujar Ustaz Juliansyah.
Sehari sebelum meninggal ia bahkan masih sempat melakuka video call memberikan dukungan dan doa agar alamrhum bisa cepat sembuh dari Covid-19.
Di matanya, almarhum dikenal seorang yang sangat dermawan dan peduli dengan kaum duafa, anak yatim dan piatu.
Hampir setahun mengenal almarhum, ia selalu berkontribusi dalam kegiatan dan program di Baznas Tarakan.
“Setia ada kegiatan beliau tidak pernah menolak kalau kami bawa proposal dan selalu menyanggupi. Catatan kami beliau itu punya anak asuh di Baznas 10 orang. Dan tiap bulan selalu disantuni,” bebernya.
Ia melanjutkan, anak-anak yang disantuni selalu diperhatikan dan bagaimana sekolah anak-anak asuhnya. Di Masjid Baitul Izzah, setiap ada program masjid selalu aktif mengikuti dan ikut terlibat.
“Beliau selalu paling duluan dan tidak pernah hitung-hitungan berapa kami minta selalu beliau selalu kasih bantuan. Sangat dermawan sekali,” kenangnya.
Apalagi almarhum sangat dikenal di kalangan pelaku UMKM Tarakan.
Ia dikenal karena sering memberikan ilmu mengenai kewirausahaan, kemudian pendampingan usaha dan lainnya.
Dalam keadaat terbatas, kondisi tubuh setelah terserang stroke, tetap selalu aktif. Semangatnya begitu luar biasa.
“Beliau memang pernah dirawat karena kondisi stroke. Dan beliau sudah mengikuti terapi selalu konsumsi herbal, bekam selalu beliau lakukan,” ujarnya.
Dan update terakhir ia dinyatakan positif, diirnya juga mendapatkan kabar. Ia sebelumnya sudah melakukan isolasi mandiri dan saat proses isolasi mengalami sesak napas.
Dilarikan rumah sakit dan dirawat di ruang Tulip RSUD Tarakan.
“Dua hari lalu komunikasi terakhir. Saat kritis video call saya lalu sayah share ke beberapa pengurus MUI. Kami berikan support ke beliau sampaikan di media sosial. Semua pelaku UMKM yang pernah dibantu diberikan semangat,” kenangnya lagi.
Ia melanjutkan, beliau sempat menunjukkan kondisi stabil namun belum mencapai angka maksimal.
Dan sempat melakukan kontak WA dengannya.
Yang membuat diriya berfirasat tak baik saat ia mendapatkan pesan untuk meminta tolong dimandikan dan disolatkan.
“Dua hari lalu. Saya sampaikan jangan begitu pak kami doakan semua,” katanya.
Bahkan didetik terakhir, ia bahkan masih bertanya kondisi anak-anak yatim yang menjadi anak asuhnya.
“Dan kemarin sore saya dapat kabar terakhir kritis kemarin sore. Firasat saya sudah ada sepertinya ada tanda beliau akan meninggalkan kita semua. Dan saya kabarkan ke teman-teman beliayu sudah berpulang,” urainya.
Ia begitu kehilangan sekali karena semua orang mengenal dan dikenal sebagai orang baik semasa hidup.
“Beliau meninggalkan kenangan banyak sekali. Beliau bantu kasih modal danpendampingan. Beliau jual bahan produk minuman dan makanan,” urainya.
Selain ustaz Juliansyah, ada juga Soni Lolong, salah seorang rekan alamarhum yang sama-sama menekuni bisnis UMKM.
Soni Lolong yang cenderung fokus ke sector batik atau industry kreatif.
Ia mengakui sama-sama merintis usaha dari nol. Kebersaamaan membangun UMKM benar-benar dirasakan di awal mendirikan Fokutara.
“Adanya Fokutara, dan yang lainnya semua berkat kerja sama dan meningkatkan paguyuban UMKM di level Kaltara dan Tarakan. Humble, tidak pelit ilmu, welcome kepada siapapun yang mau belajar kepada beliau, “ kenang Soni yang juga saat ini sebagai pendiri Rumah Batik Disabilitas Kota Tarakan.
Terlalu banyak kenangan baik dan kebaikan almarhum yang sulit ia ungkapkan.
Ia meminta semua ikut mendoakan dan kepergian almarhum menjadi jalan indah bagi Eko Pristiawan menuju tempat abadi.
Komunikasi terakhir diakuinya saat kegiatan gelar produk di Gedung GOW Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Pamusian sekitar sebulan lalu.
“Saya bawa batik saya dan beliau bawa semua jenis makanan.Kami sempat bicarakan Iraw Tengkayu gimana nantinya tapi takdir berkata lain, Allah lebih saying beliau,” bebernya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official