Berita Daerah Terkini

Hotel Tolak Dijadikan Lokasi Isoman, Pemkab Berau Kembali Siagakan Ruangan RSUD Abdul Rivai & GOR

Banyak hotel menolak untuk dijadikan lokasi isolasi mandiri, Pemkab Berau kembali siagakan ruangan RSUD Abdul Rivai & GOR.

HO/RSUD Abdul Rivai
Nakes yang bertugas menangani pasien pasien terkonfirmasi positif Covid-19. HO/RSUD Abdul Rivai 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB – Banyak hotel menolak untuk dijadikan lokasi isolasi mandiri, Pemkab Berau kembali siagakan ruangan RSUD Abdul Rivai & GOR.

satu lagi ruang di RSUD Abdul Rivai disediakan untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut dipaparkan Wakil Bupati Berau, Gamalis, pihaknya menjelaskan adanya dua rumah sakit, yakni RSUD dr Abdul Rivai, dan Rumah Sakit Darurat (RSD) eks hotel Cantika Swara dikhawatirkan tidak cukup menampung banyaknya pasien.

Baca juga: Tertinggi! Sehari 13 Orang Covid-19 di Berau Meninggal, RSUD Abdul Rivai Penuh 3 Pasien Isoman Wafat

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Dinas Kesehatan Nunukan Beber Ketersediaan Vitamin & Multivitamin

Baca juga: 7 Jenis Jus Bantu Percepat Pemulihan Bagi Penyintas Covid-19, Ada Sayur Wortel hingga Buah-buahan

Langkah yang bisa diambil Pemkab Berau, yakni pasien yang berada di RSD Cantika Swara, dan kondisinya mulai membaik, bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Di RSD ditambah, ruangan Anggrek sudah dipersiapkan. Kedepannya, jika kondisi di RSD sudah mulai membaik, bisa isoman,” ucapnya kepada awak media, Rabu (28/7/2021).

Dia menjelaskan, Pemkab Berau sudah mendatangi seluruh hotel yang ada di Berau untuk dijadikan tempat isman bagi pasien dengan gejala ringan. Tapi hal tersebut belum disetujui oleh pihak hotel.

Jika memang ruangan tidak juga cukup, solusi terbaik saat ini adalah menempatkan pasien di GOR Pemuda. Dengan fasilitas seadanya.

“Jika tidak ada tempat, susah. Kita sudah mendatangi seluruh hotel, tapi tidak ada yang mau. Kita tidak ada tempat jika naik terus. Mau tidak mau menggunakan GOR, dengan fasilitas seadanya,” tuturnya.

Untuk evaluasi PPKM Level 4, sendiri, Gamalis menegaskan, kasus memang terus naik. Hal ini dikarenakan, tracking terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Dan yang masih menjadi penyebaran terbesar adalah klaster keluarga dan pelaku perjalanan.

Baca juga: Pos Pemeriksaan Kesehatan Dipindah, Temukan 6 Pelaku Perjalanan Positif Covid-19 Selama PPKM Level 4

Baca juga: Diburu Warga di Malinau Selama Pandemi Covid-19, Stok Suplemen dan Vitamin di Apotek Masih Aman

Baca juga: Ruang ICU Covid-19 RSUD Nunukan Hampir Penuh, Direktur Wacanakan Pasok Oksigen dari Tawau Malaysia

“Kita berharap ini bisa menurun, agar PPKM tidak diperpanjang. Susah dihindari, karena terus bertambah. Takutnya kebijakan dari pusat memperpanjang,” paparnya.

Gamalis mengungkapkan apabila PPKM diperpanjang, ini menyusahkan dan mengganggu seluruh aktifitas tentunya. Dia khawatir pula nakes dan fasilitas tidak cukup mampu untuk menampung keseluruhan pasien.

“Evaluasinya kita semua, supaya bisa menurunkan kasus ini. prihatin melihat Berau saat ini,” pungkasnya. (*)

Penulis: Renata Andini

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved