Berita Daerah Terkini
Tertinggi! Sehari 13 Orang Covid-19 di Berau Meninggal, RSUD Abdul Rivai Penuh 3 Pasien Isoman Wafat
Tertinggi! Dalam sehari terdapat 13 orang penderita Covid-19 di Berau meninggal dunia, RSUD Abdul Rivai penuh dan 3 pasien Covid-19 isoman wafat.
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB – Tertinggi! Dalam sehari terdapat 13 orang penderita Covid-19 di Berau meninggal dunia, RSUD Abdul Rivai penuh dan 3 pasien Covid-19 isoman wafat.
Angka kematian tertinggi Berau terjadi per Rabu sore 28/7/2021 yakni per hari mencapai 13 kematian.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi membenarkan, bahwa per hari ini, pasien yang meninggal dunia mencapai 13 orang.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Dinas Kesehatan Nunukan Beber Ketersediaan Vitamin & Multivitamin
Baca juga: 7 Jenis Jus Bantu Percepat Pemulihan Bagi Penyintas Covid-19, Ada Sayur Wortel hingga Buah-buahan
Baca juga: Pos Pemeriksaan Kesehatan Dipindah, Temukan 6 Pelaku Perjalanan Positif Covid-19 Selama PPKM Level 4
Dan total pasien meninggal dunia di Berau mencapai 194 kasus. Menurutnya jumlah ini dalam hitungan Case Fatality Rate, skala nasional dan provinsi masih rendah yakni di bawah 3 persen.
Namun, dalam hitungan harian, kasus kematian cukup tinggi di Berau.
“Ada tiga pasien isoman yang meninggal dunia,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co.
Iswahyudi mengungkapkan kan, faktor penyebab tiga pasien isoman tersebut meninggal dunia adalah, penuhnya RSUD Abdul Rivai.
Serta jarak tempuh salah satu pasien. Lantaran salah satu pasien isman yang meninggal dunia, adalah warga Bidukbiduk. Sehingga terlambat dibawa.
“Satu pasien meninggal dunia saat hendak dirujuk. Dan satunya lagi sudah dirujuk, namun begitu sampai, sudah dalam keadaan meninggal. Kita tidak bisa pungkiri. Kondisi di RSUD memang sudah full,” pungkasnya.
Sebelumnya, Iswahyudi menjelaskan hanya satu kasus pasien isolasi mandiri yang meninggal kemarin. Dan kini terjadi kembali.
Pada kesempatan yang berbeda, hal ini mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Menurutnya kinerja yang ditunjukan Pemkab Berau, Tim Satgas, dan TNI Polri telah maksimal.
Hanya saja, saat ini fasilitas yang kurang memadai. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, yang sudah penuh kapasitasnya.
Madri mengatakan, ini rekor terbanyak selama pandemi melanda Berau, dalam bulan Juli terdapat 86 pasien meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19.
Jumlah ini menurutnya sangat banyak. Bisa saja terus bertambah, mengingat kasus terkonfirmasi terus meningkat.
“Ini belum sebulan, sudah mencapai 86 kasus,” tambahnya.
Untuk hal itu, pihaknya meminta Pemkab Berau, harus sudah mengambil sikap. Apakah membuka tenda darurat, untuk menampung pasien isolasi mandiri.
Sehingga bila terjadi sesuatu bisa segera tertangani.
“Dirikan posko, ini untuk mempermudah dokter melakukan kontrol. Begitu juga dengan Nakes lainnya,” katanya.
Dengan adanya posko, dapur umum, serta tersedianya Nakes dilokasi tersebut, akan memudahkan warga untuk dilakukan pemantauan.
Para Nakes juga tidak perlu berkeliling untuk melakukan satu persatu ke rumah warga yang melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: Diburu Warga di Malinau Selama Pandemi Covid-19, Stok Suplemen dan Vitamin di Apotek Masih Aman
Baca juga: Ruang ICU Covid-19 RSUD Nunukan Hampir Penuh, Direktur Wacanakan Pasok Oksigen dari Tawau Malaysia
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Penambahan Tempat Tidur di Puskesmas Tanjung Selor Disebut Masih Wacana
Apalgi seperti saat ini, Madri menjelaskan tidak bisa menyalahkan dokter yang bertugas. Mereka sudah berjuang semampunya.
Dia juga mempertanyakan, kapan akan dilakukan penambahan tenaga medis.
“Masyarakat juga diminta patuh pada prokes, jangan kendor. Kasihan Nakes saat ini,” tutupnya. (*)
Penulis: Renata Andini
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official