Gempa Tarakan
BREAKING NEWS Gempa Kalimantan Utara 4,4 SR Guncang Tarakan, Tak Berpotensi Tsunami
Masyarakat dihebohkan dengan gempa Kalimantan Utara berkekuatan 4,4 SR di Tarakan, sekira pukul 17.46 WITA Kamis (5/8/2021), tak berpotensi tsunami.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Masyarakat dihebohkan dengan gempa Kalimantan Utara berkekuatan 4,4 SR di Tarakan, tak berpotensi tsunami, sekira pukul 17.46 WITA Kamis (5/8/2021).
Seorang warga Tarakan, Lia, mengakui gempa terasa saat ia menonton televisi di ruang keluarga di kediamannya Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan.
"Ada rasa getarannya tadi tapi sebentar saja," beber Lia kepada TribunKaltara.com.
Di dalam grup percakapan WhatsApp BMKG Tarakan, beberapa warga yang tergabung, juga membahas getaran gempa Kalimantan Utara yang dirasakan sekira pukul 17.46 WITA.
Seperti Disampaikan Jono, seorang warga yang tergabung dalam grup WhatsApp BMKG.
Ia menuliskan, di wilayah belakang Hotel Ramayana, Tarakan juga terasa getaran gempanya.
Untuk diketahui Hotel Ramayana yang dimaksud masuk dalam Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kaltara.
Kemudian di wilayah Kelurahan Karang Anyar, Tarakan gempa ikut dirasakan warga yang mendiami wilayah tersebut.
Ini dibeberkan Wiliam, seorang Forcester BMKG Kota Tarakan dalam grup WhatsApp.
Baca juga: Heboh SMS Peringatan Dini Tsunami dan Gempa Magnitudo 8.5, Kepala BMKG Tegaskan Hal Ini
Sementara itu, admin BMKG Tarakan merilis informasi mengenai adanya gempa dengan magnitudo 4,4 skala richter (SR) dan terjadi sekira pukul 17.46 WITA.
Lokasinya berada 3.75 Lintang Utara, 117.76 Bujur Timur atau 47 kilometer Timur Laut Kota Tarakan, Provinsi Kaltara.
Kedalaman gempa 5 kilometer dan dirasakan di Kota Tarakan dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI).
Kepala Stasiusn Metereologi Kelas III Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi yang dihubungi awak media mengungkapkan, selanjutnya akan ada rilis resmi menjelaskan detail adanya gempa yang terasa di Kota Tarakan.
"Kami sedang buat rilisnya. Nanti disampaikan kepada teman-teman," beber Khilmi kepada media, Kamis (5/8/2021).
Sementara itu, BMKG menginfokan, bahwa gempa Tarakan tak berpotensi tsunami.
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official