Berita Nunukan Terkini
Dirut RSUD Nunukan Sayangkan Agen Speedboat Reguler Minta Bayaran Rp 200 Ribu Per Tabung Oksigen
Dirut RSUD Nunukan sayangkan agen speedboat reguler minta bayaran pengantaran sebesar Rp 200 ribu per tabung oksigen.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dirut RSUD Nunukan sayangkan agen speedboat reguler minta bayaran pengantaran sebesar Rp 200 ribu per tabung oksigen.
Direktur RSUD Nunukan, dr Dulman sayangkan beberapa agen speedboat reguler dari Tarakan-Nunukan minta bayaran untuk memuat tabung oksigen.
dr Dulman mengatakan, dirinya menyayangkan agen speedboat reguler justru mengambil keuntungan di tengah misi kemanusiaan yakni percepatan penanganan Covid-19.
Baca juga: PT Pupuk Kaltim Bantu 250 Tabung Oksigen untuk Penanganan Covid-19 di Kota Tarakan
Baca juga: 40 Unit Tabung Oksigen Konsetrat Didatangkan, Bantuan Pemerintah untuk Pasien Covid-19 di Kaltara
Baca juga: Kebutuhan Oksigen Alami Peningkatan, Manajemen RSUD Malinau Berencana Tambah Jumlah Tabung Oksigen
"Kemarin kami minta pengusaha speedboat reguler untuk membantu kami memuat enam tabung oksigen dari Tarakan. Ada satu agen yang mau dititipkan, tapi ada juga yang menolak kalau tidak dibayar. Saya sayangkan itu, karena ini demi misi kemanusiaan," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Sabtu (07/08/2021), pukul 14.00 Wita.
Menurutnya, Dinas Perhubungan Nunukan sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah agen speedboat.
Namun saat di lapangan justru beberapa ABK dan jurangan speedboat di Tarakan meminta bayaran Rp200 ribu per tabung.
"Dari ABK dan jurangan speedboat yang tidak mau kalau tidak dibayar. Dia minta bayaran Rp200 ribu per tabung. Kondisi begini janganlah, karena kita banyak pengeluaran untuk penanganan Covid-19. Soal Covid-19 ini bukan hanya masalah rumah sakit tapi masalah kita semua," ucapnya.
Lanjut dr Dulman,"Bayangkan isi ulang tabung oksigen itu biayanya Rp170 ribu per tabung. Nah, kalau dikenai lagi ongkos speedboat, sekali drop ke Nunukan sudah berapa itu," ujarnya.
Dia berharap, ada ketegasan dari Dinas Perhubungan Nunukan termasuk kerjasama dari agen speedboat reguler, sehingga ketersediaan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di Nunukan bisa tercukupi.
"Kondisi begini harus saling membantu. Karena ini perang melawan Covid-19, jadi semua unsur harusnya terlibat. Kalau drop 6 tabung ke Nunukan, pakai 3 speedboat jadinya ada 18 tabung. Kalau lancar terus lumayan bisa membantu nyawa orang yang sesak," tuturnya.
dr Dulman mengaku, belakangan ini suplai tabung oksigen dari Tawau ke Nunukan dibantu secara gratis oleh seorang pengusaha.
Baca juga: Tabung Oksigen Menipis Berimbas ke Penggunaan Ventilator di RSUD Tarakan, Lakukan Alternatif ini
Baca juga: Dinas Kesehatan Nunukan Beber Suplai Tabung Oksigen ke Tiap Puskesmas Meningkat 15 - 20 Per Bulan
Baca juga: 1 Pasien Konfirmasi Covid-19 Butuh 8 Tabung Oksigen dalam Sehari, RSUD Malinau Ambil Stok dari Berau
"Untung ada dermawan, haji Herman yang bantu kami secara gratis. Beliau ambil tabung kami lalu dibawa ke Tawau untuk isi di hospital. Kemudian bawa balik ke sini pakai mobilnya, lalu nyeberang lagi pakai kapal lewat Bambangan, terus ke rumah sakit. Nah, ini ada lagi 70 tabung oksigen mudahan hari Senin bisa diantar ke Nunukan dari Tawau," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Abdul Halid, tak menampik saat dimintai keterangan mengenai speedboat reguler yang meminta bayaran itu.
"Sudah kami koordinasi di Nunukan tapi dari sana minta bayaran. Saya coba koordinasi lagi sebentar. Kemarin sudah ada 5 tabung oksigen yang dimuat oleh Speedboat Dewa Sebakis dari Tarakan ke Nunukan," imbuhnya melalui telepon seluler.
Penulis: Febrianus Felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official