HUT Proklamasi
Cek Perbedaan Naskah Proklamasi Autentik dan Proklamasi Klad, Penting Diketahui Jelang HUT ke-76 RI
Berikut ini merupakan perbedaan antara naskah Proklamasi Autentik ketikan Sayuti melik, dan Proklamasi Klad yang merupakan tulisan tangan Soekarno.
Peristiwa Rengasdengklok dan Cerita Bung Hatta
Memuncaknya perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia datang dari desakan golongan muda dalam peristiwa Rengasdengklok.
Baik golongan tua maupun golongan muda, mereka berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan.
Hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai cara melaksanakan Proklamasi tersebut.
Adanya perbedaan antara golongan muda dan golongan tua menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.
Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan temannya, peristiwa Rengasdengklok berawal dari golongan pemuda membawa Ir Sukarno dan Mohammad Hatta ke luar koita.
Nah, tak banyak yang tahu bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 berada di tengah suasana bulan puasa.
Bahkan, menjelang pembacaan teks proklamasi keesokan harinya, para perumus teks Proklamasi, termasuk Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta, harus sahur dengan roti, telur, dan ikan sarden.
Saat itu, Hatta sahur di rumah Admiral Maeda usai rapat persiapan kemerdekaan yang rampung pada pukul 03.00.
Rapat yang telah dirembuk semalaman itu akhirnya rampung pada hari ke-9 Ramadhan tahun 1364 Hijriah.
Teks proklamasi pun selesai dibuat dan segera diketik oleh Sayuti Melik di waktu sahur tersebut.
"Sahur.... sahur!" terdengar suara dari luar rumah Maeda yang menunjukkan waktu untuk sahur bagi umat Islam yang akan berpuasa.
"Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang, aku masih dapat makan sahur di rumah Admiral Maeda."
"Karena tidak ada nasi, yang kumakan ialah roti, telur, dan ikan sarden, tetapi cukup mengenyangkan," kata Hatta dalam bukunya Menuju Gerbang Kemerdekaan yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2011.
Satsuki Mishina yang merupakan asisten rumah tangga Maeda dan satu-satunya perempuan di rumah tersebut adalah orang yang menyiapkan makanan itu.