Vaksinasi Covid-19 Jenis Moderna Digelar di RSUD Tarakan, Sasar 160 Tenaga Kesehatan di Hari Pertama

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan vaksinasi Moderna bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tarakan Provinsi Kaltara mulai digelar Kamis (12/8/2021) hari ini.

Kegiatan vaksiasi Moderna bagi Nakes ini perdana digelar di Kota Tarakan dan dimulai pukul 12.00 WITA. Sasarannya hari ini sebanyak 160 Nakes.

Total 1.400 Nakes yang masuk dalam data siap divaksin Moderna.

Baca juga: Pasokan Oksigen di RSUD Tarakan Masih Kurang, Ventilator untuk Pasien Covid-19 tak Bisa Difungsikan

Dalam vaksinasi perdana itu, dipimpin langsung Plt Dirut RSUD Tarakan, dr Franky Sientoro yang juga ikut diberikan vaksin Moderna.

Dijelaskan Plt Dirut RSUD Tarakan, dr Franky Sientoro total ada 50 vial vaksin Moderna dialokasikan untuk RSUD Tarakan. Per vial akan disuntikkan kepada 14 orang.

“Per botol atau per vialnya 14 orang. Jadi total 700 orang nakes yang akan divaksin dalam lima hari ke depan,” bebernya.

Dilanjutkan dr Franky, 700 nakes tersebut sebelumnya sudah terdaftar. Dan sisanya menunggu alokasi vaksin berikutnya di Dinkes Tarakan.

Adapun yang saat ini kondisinya sedang sakit dan terpapar Covid-19 atau baru sembuh dari Covid-19 bisa divaksin setelah tiga bulan selanjutnya.

“Nanti ditunggu tiga bulan. Kemudian untuk suntikan kedua Sinovac, sama tetap menunggu tiga bulan berikutnya,” beber dr Franky kepada TribunKaltara.com, Kamis (12/8/2021).

Lebih lanjut ia memaparkan, hanya Nakes yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua dan tidak sedang terpapar Covid-19 yang bisa mendapatkan suntikan ketiga atau booster ketiga.

“Hari ini 160 orang. Besok lagi 160 orang, sampai diselesaikan 700 nakes di tahap pertama untuk booster Moderna ini,” bebernya.

Ia berharap usai suntik vaksin tak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terlalu menonjol.

Karena lanjutnya, informasi yang diterima sebelumnya, dari beberapa nakes yang sudah melakukan vaksinasi Moderna di luar Kaltara, ada yang merasakan efek demam dan panas.

“Meriangnya lebih tinggi dari Sinovac,” ujarnya.