Berita Nunukan Terkini

Lokasi SKD Guru PPPK di Nunukan hanya Satu, Kadisdikbud Sesalkan Keputusan Panitia Provinsi Kaltara

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Junaidi sesalkan keputusan sepihak dari panitia seleksi guru PPPK dari Provinsi Kaltara.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Kabupaten Nunukan, Junaidi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Kabupaten Nunukan, Junaidi sesalkan keputusan sepihak dari panitia seleksi guru PPPK dari Provinsi Kalimantan Utara.

Kekecewaan Junaidi itu lantaran, dalam rapat sebelumnya bersama dengan panitia seleksi guru PPPK dari provinsi, ada empat lokasi tes yang ditunjuk oleh Disdikbud Nunukan.

Diantaranya, SMPN 1 Nunukan, SMPN 2 Nunukan, Laboratorium BKPSDM, dan SMPN1 Nunukan Selatan.

Baca juga: CPNS Kaltara 2021, Kadisdikbud Teguh Henri Sutanto Pastikan Seleksi Kompetensi PPPK Guru Diundur

Namun keputusan yang diambil panitia seleksi guru PPPK dari provinsi, hanya satu lokasi yakni di SMKN 1 Nunukan.

"Kami usulkan di dalam rapat ada empat titik untuk menyelenggarakan tes SKD. Tapi panitianya dari provinsi putuskan hanya di satu titik, SMKN 1 Nunukan," kata Junaidi kepada TribunKaltara.com, Senin (30/08/2021), pukul 11.40 Wita.

Baca juga: Disdikbud Kaltara Telah Bentuk Panitia Pelaksana, Simak Lokasi Pelaksanaan Uji Kompetensi PPPK Guru

Dia mengkhawatirkan bila lokasi SKD hanya satu, pelaksanaan tes guru PPPK bisa berlarut-larut.

Ditambah, beber Junaidi jumlah peserta guru PPPK dari SD sampai SMP terdata 500 lebih.

Pelaksanaan Bimtek PPPK guru yang diikuti guru honor dari Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan, Sabtu (28/08/2021), di SMPN 2 Nunukan.
Pelaksanaan Bimtek PPPK guru yang diikuti guru honor dari Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan, Sabtu (28/08/2021), di SMPN 2 Nunukan. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO- Junaidi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan)

"Bayangkan saja jumlah peserta guru honor SD sampai SMP ada 500 lebih. Belum lagi guru honor SMK atau SMA. Bisa berhari-hari mereka (peserta) di Nunukan. Apa nggak dipikirkan biaya sewa rumah dan konsumsi mereka selama di Nunukan. Khususnya peserta yang dari luar Pulau Nunukan," ucapnya.

Junaidi menilai keputusan yang diambil oleh panitia seleksi guru PPPK mengenai lokasi tes SKD, hanya sepihak.

Baca juga: CPNS Kaltara, Uji Kompetensi PPPK Guru Dijadwalkan Akhir Agustus, Pelamar Diminta Datang H-2 Seleksi

"Kalau lokasi tes ada empat titik kan sehari selesai. Jangan disamakan di Pulau Jawa satu daratan dan banyak transportasi yang mereka bisa pakai. Bagaimana di perbatasan ini, wilayah Krayan, Lumbis, Sebuku, nyawa taruhannya. Selain jalur laut juga jalur udara," ujarnya.

Tak hanya itu, Junaidi juga turut mengomentari perihal keluhan peserta guru PPPK dari wilayah Krayan.

Sebelumnya, jadwal pelaksanaan SKD guru PPPK pada 30 Agustus hingga 3 September.

Namun, pada Sabtu (28/08) lalu, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menjadwalkan ulang pelaksanaan SKD, yakni diundur hingga 13-17 September.

"Kasian peserta tes yang dari Krayan datang sudah jauh hari. Serba salah mau bertahan di Nunukan sampai jadwal tes, biaya hidup dan tempat tinggal gimana. Mau pulang kembali ke Krayan biaya lagi. Dan mereka tidak mungkin datang hari H, karena keterbatasan penerbangan dari Krayan-Nunukan," tuturnya.

Baca juga: Proporsi Tenaga Pendidik di Malinau Masih Minim, PPPK Guru Dinilai Solusi Kendala SDM Pendidikan

Hingga kini, kata Junaidi, pihaknya belum mendapat respon apapun dari panitia seleksi guru PPPK yang ada di provinsi.

"Kami belum dapat respon sama sekali dari panitia seleksi mengenai keluhan peserta termasuk lokasi tes SKD yang menurut kami tidak sesuai," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved