Berita Internasional Terkini
80 Persen Populasi di Malaysia Sudah Divaksin Covid-19, Bersiap Alihkan Pandemi Menjadi Endemik
80 persen populasi di Malaysia sudah disuntik vaksin Covid-19, Malaysia saat ini, sedang bersiap alihkan status pandemi menjadi fase endemik.
TRIBUNKALTARA.COM - 80 persen populasi di Malaysia ditargetlan sudah disuntik vaksin Covid-19, Malaysia saat ini, sedang bersiap alihkan status pandemi menjadi fase endemik.
Keberhasilan Malaysia melakukan vaksinasi Covid-19 kepada rakyat, membuat rencana Negri Jiran Malaysia itu berencana mengalihkan pandemi kepada endemik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengungkapkan, rencana untuk beralih dari pandemi Covid-19 ke fase endemik pada akhir Oktober.
Hal itu dilakukan oleh Malaysia, setelah 80 persen populasi di Malaysia diperkirakan selesai divaksinasi pada Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bulungan Mulai Melandai, Bupati Syarwani Sebut Warga Mulai Taat Protokol Kesehatan
Malaysia dianggap sudah harus belajar untuk ‘hidup dengan virus.’
“Kita tunggu dua bulan ke depan, ketika 80 persen populasi sudah divaksinasi,” kata Khairy Jamaluddin dalam konferensi pers di kementerian pada Rabu (1/9/2021), dilansir dari The Star.
"Jadi saya dapat mengatakan pada saat itu kita akan mencapai fase di mana kita mulai hidup dengan virus,” tambahnya.
Berada dalam fase endemik maka akan ada lebih banyak sektor di Malaysia dibuka kembali dengan protokol kesehatan Covid-19 baru yang akan dipraktikkan.
“Ini adalah norma baru yang akan kita perkenalkan untuk memastikan kita dapat hidup dan tetap aman meskipun virus ada di antara kita,” ungkap Khairy.
Dikutip dari Malay Mail, pemerintah sedang menyiapkan prosedur operasional untuk memandu masyarakat hidup dengan Covid-19 ketika virus menjadi endemik.
Kementerian kesehatan akan tetap mewajibkan penggunaan masker di Malaysia.
Khairy Jamaluddin juga mempertimbangkan kebijakan tes Covid-19 nasional secara teratur nantinya,
“Begitu kita masuk ke (fase endemik), apakah Anda sudah divaksinasi atau tidak, Anda perlu menguji diri Anda secara teratur,” katanya.
Tes Covid-19 di Malaysia akan dibuat lebih mudah diakses dengan harga terjangkau.
Kabinet telah setuju untuk menetapkan harga tertinggi alat tes Covid-19 dan akan diumumkan oleh kementerian perdagangan dalam negeri.
Malaysia telah berada dalam keadaan pandemi sejak Maret 2020 ketika lockdown nasional pertama diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Hingga saat ini, total 1.765.016 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan.
Sementara itu, 46 persen dari populasi di Malaysia telah divaksinasi penuh hingga Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Mahasiswa UBT Baru 10 Persen, Jika Semua Terakomodir Siap Gelar PTM
Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir?
Kapan pandemi Covid-19 berakhir? pertanyaan ini terus menerus dilontarkan masyarakat, kini ilmuwan siapkan skenario pascapandemi di Indonesia.
Pandemi Covid-19 masih menghantui kehidupan manusia meski sudah hampir 2 tahun berlangsung.
Belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 virus corona ini berakhir.
Pasalnya, varian baru virus corona masih saja ditemukan di beberapa negara.
Akibatnya belum ada yang mengetahui secara pasti kapan krisis kesehatan ini berakhir.
Para ilmuwan Indonesia memiliki pandangan sendiri terkait kapan pandemi Covid-19 berakhir, khususnya di tanah air.
Bahkan menurut ilmuwan, Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.
Pernyataan ini diungkapkan anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi Sulfikar Amir, PhD.
Menurutnya dibutuhkan satu tahun bagi Indonesia untuk keluar dari masa pandemi virus corona.
Bahkan pihaknya sudah menyiapkan skenario pascapandemi di Indonesia.
"Dengan asumsi setiap fase membutuhkan tiga hingga empat bulan, maka dalam setahun Indonesia sudah relatif bebas dari pandemi," katanya dalam webinar dan diskusi publik bertajuk ‘Skenario Pasca Pandemi’, Rabu (1/9/2021), mengutip Kompas.tv.
Baca juga: 5 Ragam Jus Wortel untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh di Situasi Pandemi Covid-19
Skenario Pascapandemi
Sulfikar Amir menjelaskan, pihaknya mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi.
Menurutnya, skenario pascapandemi merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap dengan target dan indikator yang jelas, terukur, dan obyektif.
Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi.
Pertama, fase supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan.
"Fase ini menerapkan strategi pull and push yakni kombinasi pembatasan sosial dan pelacakan secara masif dan terpadu," ungkap ilmuwan dari Nanyang Technological University ini.
Fase kedua yakni fase stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial, misalnya sekolah dan perkantoran.
"Di fase kedua ditekankan pengembangan teknik pengendalian risiko penularan virus corona khususnya terkait sirkulasi udara yang diterapkan di sektor-sektor berisiko tinggi, misal pabrik, restoran dan mal," kata Sulfikar.
Menurutnya, pelibatan komunitas sebagai ujung tombak pelacakan dan isolasi juga penting dilakukan di fase kedua ini.
Terakhir, fase ketiga yakni normalization.
Fase ini secara keseluruhan pandemi dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal.
Indikator utama fase normalization adalah rerata tes positif di bawah satu persen dan jumlah kasus harian di bawah 1.000.
Baca juga: Setahun Lebih Urus Virus Corona di Kaltara, Agust Suwandy Inginkan Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Update Covid-19 Jumat 3 September 2021
Berikut update jumlah kasus Covid-19 terbaru, Jumat 3 September 2021.
Berdasarkan pencatatan Jumat pagi, kasus Covid-19 di Indonesia terdapat 8.955 penambahan, dari sebelumnya 4.100.138 kasus virus corona.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.109.093 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.
Data tersebut dirilis dalam website resmi Satgas Covid-19, covid19.go.id, Kamis (2/9/2021) sore.
Kabar baiknya, ada sejumlah 21.208 pasien yang berhasil sembuh.
Baca juga: Sebulan Terakhir, Kasus Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Malinau Menurun 67,7 Persen
Jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 3.789.099 jiwa, dari pasien sebelumnya sebanyak 3.776.891 jiwa.
Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 680 pasien.
Sehingga total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 134.356 orang, dari sebelumnya 133.676 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official