Berita Nasional Terkini
Banyak Terumbu Karang Rusak Akibat Bencana Alam, Asuransi Bisa Jadi Solusi Pendanaan untuk Perbaikan
Fungsi menyelamatkan hayati bisa hilang jika terumbu karang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan tidak dilakukan upaya pemulihan secara cepat.
“Mekanisme keuangan dan pembiayaan atau asuransi untuk restorasi terumbu karang di Indonesia yang lebih memungkinkan adalah dengan menggunakan skema manajemen dana perwalian atau Badan Layanan Umum karena sudah didukung oleh ketentuan hukum dan regulasi yang sudah ada,” terang akademisi SMB-ITB Barli Suryanta.
Penjelasan Barli diperkuat oleh Analis Kebijakan pada Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Dewa Ekayana.
“Siapa yang harus membayar premi asuransi terumbu karang ini? Bisa dibayar oleh negara, sebagai penerima manfaatnya.
Baca juga: Peringati Hari Mangrove Sedunia, BRGM Percepatan Rehabilitasi Mangrove Berbasis Masyarakat
Untuk itu perlu dilakukan inventarisasi dan valuasi ekonomi terumbu karang sebagai aset negara, untuk mengetahui berapa jumlah kerugian negara jika ada bencana terhadap terumbu karang,” kata Dewa.
Metode pengasuransian terumbu karang juga ada pilihannya.
“Terkait asuransi ada pilihan-pilihan penerapannya. Misalnya berbasis indemnity atau berbasis kerugian. Kita bisa gunakan polis yang menerapkan berapa pun kerugiannya akan diganti.
Atau menggunakan penerapan parametrik, di mana ukuran dibayarnya klaim itu berdasarkan kriteria tertentu. Tentu ini dikaitkan dengan assessment risiko.
Untuk itu para pihak yang berkepentingan terhadap keberlanjutan terumbu harus melakukan analisis apakah dalam penerapannya akan menggunakan asuransi berbasis indemnity atau akan menggunakan parametrik, sehingga pilihan itu merupakan yang terbaik dan sesuai,” jelas Direktur Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank OJK Asep Iskandar.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Fernando Secaira dari The Nature Conservancy Meksiko yang menyampaikan pembelajaran pengembangan asuransi terumbu karang di Quintana Roo.
Meksiko adalah negara pertama di dunia yang mengeluarkan kebijakan asuransi untuk melindungi terumbu karang.
”Pemerintah negara bagian Quintana Roo, Meksiko, membentuk Brigade Terumbu Karang dan mendirikan Coastal Zone Management Trust (CZMT) tahun 2018. CZMT membeli asuransi parametrik untuk terumbu karang untuk membiayai pemulihan setelah badai melanda.
Klaim pertama asuransi terumbu karang sebesar US$ 800.000 dilakukan tahun 2020 setelah kejadian Badai Delta.
Sedangkan Brigade Terumbu Karang mewakili anggota masyarakat yang terorganisasi dan berkualifikasi tinggi yang dilatih dan dibekali kemampuan teknis untuk memperbaiki terumbu karang setelah terjadi bencana,” pungkas Fernando. (*)