Berita Nasional Terkini

Survei CISA Hasilkan Ketidakpuasan Kepada Jokowi, Ganjar Pranowo Melejit, Suara Prabowo Anjlok, AHY?

Survei Centre for Indonesia Strategic Actions atau CISA hasilkan ketidakpuasan kepada Jokowi, Ganjar Pranowo melejit, suara Prabowo anjlok, AHY?

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Kabar terbaru, Ganjar Pranowo kalahkan Prabowo Subianto dalam survei bursa Capres pengganti Jokowi. 

TRIBUNKALTARA.COM - Survei Centre for Indonesia Strategic Actions atau CISA hasilkan ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.

Dalam survei CISA, juga memperlihatkan kenaikan tajam terhadap elektabilita Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menempati peringkat kedua, anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY.

Cukup mengejutkan, saat mendapati suara pembantu Presiden Jokowi, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Baca juga: Rencana Kedatangan Presiden Jokowi, Dinas PUPR Bulungan Sebut Belum Diminta Lakukan Perbaikan Jalan

Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) kembali meluncurkan hasil surveinya yang bertajuk "Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini".

Hasil survei tersebut merupakan review termin ketiga survei berkala yang telah dilakukan sebelumnya pada bulan Mei 2021.

Berdasarkan hasil survei CISA yang berlangsung 27-31 Agustus 2021 yang menyasar 1.200 responden di 34 provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling didapatkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merasakan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin selama pandemi Covid-19 ini.

“Kinerja Jokowi dan Ma’aruf Amin dianggap belum optimal selama pandemi Covid-19 terutama pada kuartal III ini,” ucap Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA, melalui siaran tertulis yang diterima, Minggu (5/9/2021).

Terdapat 47,17 persen responden yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap Jokowi, 38,58 persen yang cukup puas, 7,17 persen yang menyatakan sangat tidak puas, sedangkan hanya 3,91 persen yang sangat puas serta 3,17 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.

“Preferensi kebijakan dan program yang diambil oleh pemerintah seperti PPKM yang terus diperpanjang pada saat pandemi ini menjadi salah satu faktor ketidakpuasaan masyarakat,” ungkap Herry.

Herry menyebutkan bahwa publik juga mengapresiasi beberapa menteri atau pejabat negara yang dianggap telah bekerja optimal selama pandemi Covid-19.

“Menteri PUPR mendapatkan 45,83 persen disusul Menteri Sosial 29,58 persen ada Menteri Perekonomian yang meraih 9,92 persen kemudian Menteri Kemaritiman dan Investasi 8,25 persen dan terakhir Menteri BUMN 6,42 persen,” katanya.

Sebaliknya, publik juga menganggap bahwa masih ada menteri/pejabat negara yang belum bekerja optimal.

Baca juga: Rencana Kedatangan Presiden RI Jokowi, Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang Sebut Telah Siapkan ini

“Sebanyak 31,25 persen memilih Menteri Perdagangan sebagai pembantu Presiden yang belum mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja pemeritah, disusul Menteri Tenaga Kerja yang dipilih 26,41 persen, Menteri Perhubungan juga mendapatkan 23,42 persen, Menteri Koperasi dan UMKM 14,25 persen serta Kepala Staf Kepresidenan dipilih 4,67 persen,” tutur Herry.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved