Berita Nasional Terkini
Yudo Margono dan Andika Perkasa Disebut Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Anggota DPR Singgung Peluang
Jelang masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, nama KSAD Jenderal Andika Perkasa, dan KSAL Laksamana Yudo Margono menguat jadi pengganti.
TRIBUNKALTARA.COM - Dua Kepala Staf TNI dikabarkan menguat menjadi calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera memasuki masa pensiun.
Kedua Kepala Staf TNI tersebut, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Politisi Partai Golkar Dave Laksono, turut buka suara soal bursa Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, semua Kepala Staf TNI punya peluang yang sama, untuk dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI.
Namun saat ini kata dia, DPR masih menunggu surat pengajuan nama calon Panglima TNI dari Presiden Joko Widodo.
Ia berharap, Presiden Joko Widodo segera mengirimkan nama calon Panglima TNI kepada DPR, sebelum Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun.
Baca juga: Bursa Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto, Pengamat Beber Peluang Andika Perkasa dan Yudo Margono
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Dave Laksono bicara soal pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang sebentar lagi akan pensiun.
Dave mengatakan DPR khususnya Komisi I belum menerima surat presiden terkait pergantian Panglima TNI.
"Belum ada (surpres)," kata Dave saat dihubungi, Minggu (12/9/2021).
Meskipun begitu, dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menentukan pilihannya soal panglima TNI.
"Ini demi melanjutkan suksesi kepemimpinan TNI. Siapa pun yang presiden pilih, pasti prajurit terbaik TNI yang sanggup meneruskan tugas-tugas menjaga kedaulatan bangsa," kata Dave.
Dave tak menyebut secara spesifik soal siapa yang bakal berpeluang menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan purna tugas pada November mendatang.
"Semua kepala staf memiliki peluang yang sama," ujarnya.
Sebelumnya, Desas-desus soal siapa yang bakal menduduki kursi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto kembali memasuki babak baru.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meyakini bahwa Panglima TNI akan jatuh ke matra Angkatan Darat (AD).
"InsyaAllah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumar (3/9/2021).
Tak hanya itu, Effendi juga bicara soal pengganti Andika sebagai KSAD.
"Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD," kata politikus PDIP itu.
Baca juga: Sosok Bedali Harefa, Atasannya Calon Kuat Panglima TNI, Staf Ahli KSAD Ini Akhirnya Pecah Bintang
Pengamat Beber Peluang Andika Perkasa dan Yudo Margono
Bursa Panglima TNI hingga saat ini masih jadi perbincangan, seiring masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang semakin dekat.
Pada November 2021 mendatang, Marsekal Hadi Tjahjanto diketahui segera memasuki masa pensiun.
Dua nama yang digadang-gadang jadi Panglima TNI, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, turut menanggapi peluang kedua figur yang disebut berpeluang dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ia tak menampik peluang Andika Perkasa menjadi KSAD saat ini sangat besar.
Untuk Yudo Margono, Khairul Fahmi menyebut orang nomor satu di jajaran TNI Angkatan Laut itu, peluangnya terus meningkat.
Hingga saat ini diketahui, Presiden Joko Widodo belum juga mengajukan nama calon Panglima TNI kepada DPR.
Pihak DPR belum lama ini telah menyatakan harapannya agar Jokowi segera mengirimkan nama calon Panglima TNI kepada DPR, untuk keperluan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan, sebelum dilantik oleh Presiden.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengungkapkan dua nama yang menurutnya adalah kandidat kuat pengganti Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Mereka adalah KSAD, jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL, Laksamana Yudo Margono.
Diketahui, Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021.
Hal ini berarti penunjukan Panglima TNI selanjutnya akan segera dilaksanakan.
Khairul mengatakan Andika dan Yudo bisa menjadi Panglima TNI, namun tergantung peluang keduanya.
Ia menilai Andika berpeluang besar untuk menjadi Panglima TNI.
Sementara Yudo, ujar Khairul, peluangnya terus menguat seiring waktu.
"Peluang Andika memang cukup besar jika pergantian Panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat, dan penundaan akan sangat berdampak pada peluang keterpilihan Andika."
"Sementara itu peluang Yudo Margono cenderung terus menguat seiring waktu."
"Relatif tak ada masalah baginya dan bagi organisasi TNI, jika pergantian dilakukan sekarang ataupun menjelang masa pensiun Hadi Tjahjanto," bebernya, dilansir Tribunnews, Selasa (7/9/2021).
Lebih lanjut, Khairul menuturkan, secara politik Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membutuhkan Panglima TNI yang loyal, terutama untuk memuluskan agenda politik dan pemerintahan.
Dari hal tersebut, kata Khairul, bisa dilihat tidak ada penghalang dalam relasi antara Jokowi dan Yudo.
Kendati demikian, Khairul menilai Yudo tak memiliki pendukung kuat untuk menjamin dirinya terpilih sebagai Panglima TNI.
Sedangkan Andika, dinilainya punya pendukung sekaligus penghalang yang kuat, yaitu sang ayah mertua, Hendropriyono, serta pernyataan sejumlah politisi dan tokoh.
"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," ungkapnya.
Baca juga: Beda Sikap PDIP, Golkar, dan PPP Soal Calon Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto, Siapa Terpilih?
Soroti Dukungan Anggota DPR
Beberapa waktu lalu, Khairul sempat menyoroti dukungan anggota DPR pada Andika Perkasa.
Diketahui, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, meyakini Andika akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan Letjen Dudung Abdurachman akan menjadi pengganti Andika sebagai KSAD.
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021), dilansir Tribunnews.
Terkait hal ini, Khairul menilai dukungan pada kandidat Panglima TNI tersebut membuat suasana persaingan menjadi kurang sehat.
Ia mempertanyakan mengapa suara politisi lebih mengemuka di tengah perhatian pada upaya membangun profesionalisme TNI.
Namun, Khairul tak memungkiri jika pengangkatan Panglima TNI merupakan proses politik.
Tetapi, menurutnya DPR hanya bersikap setuju atau tidak, bukan menyuarakan nama tertentu untuk diusulkan.
"Justru aksi dukung mendukung inilah yang dapat membuat suasana menjadi kurang sehat," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews pada Jumat.
"Soal KSAD, itupun bukan wilayah politik DPR. Jika Presiden menghendaki Pak Dudung ya tinggal dilantik saja, tidak ada masalah," pungkasnya.
Baca juga: Panglima TNI & Kapolri Pantau Pelaksanaan Silacak, Maksimalkan Tracing, Testing dan Treatment
(*)