Berita Tarakan Terkini

KRI Bima Suci Tiba di Tarakan, Keliling Indonesia Selama 99 Hari, Bawa Taruna & Taruni AAL

KRI Bima Suci akhirnya tiba di Tarakan pukul 08.30 WITA, Kamis (16/9/2021) hari ini. Bawa taruna dan taruni AAL selama 99 hari keliling Indonesia.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kedatangan para Taruna dan Taruni AAL saat tiba bersama KRI Bima Suci di dermaga Pelabuhan Lantamal XIII Mamburungan Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANKRI Bima Suci akhirnya tiba di Kota Tarakan sekitar pukul 08.30 WITA, Kamis (16/9/2021) hari ini.

Kedatangan KRI Bima Suci bernomor lambung 945 dalam rangka membawa Taruna dan Taruni Akademik Angkatan Laut (AAL) yang berlayar mengelililingi seluruh wilayah di Indonesia.

KRI Bima Suci 945 ini mulai dibuat di galangan kapal Freire Shipyard di Vigo, Spanyol pada tahun 2016.

Baca juga: Batal Berlayar ke Rusia, KRI Bima Suci Bawa 89 Taruna AL Berlabuh di Dermaga Posal Sebatik Nunukan

KRI Bima Suci diluncurkan pada 18 September 2017 dan memiliki panjang 111,20 meter, lebat 13,65 meter, dan draft 5,95 meter dengan kecepatan 12 knot dengan mesin, dan 15 knot dengan layar.

Dalam rute pelayaran, keistimewaan dari KRI Bima Suci, terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih.

Kemudian ada juga instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat koulmunikasi dan data digitalnya.

Baca juga: Danrem 092 Maharajalila dan Pangkoarmada II Sambut KRI Bima Suci di Dermaga Lantamal XIII Tarakan

KRI Bima Suci ini merupakan kapal layar latih pengganti kapal legendaris, KRI Dewa Ruci yang sudah beroperasi sejak 1953.

KRI Bima Suci masuk dalam jajaran TNI Al sebagai kapal layar latih Akademi Angkatan Laut (AAL) di bawah komando Koarmada II Surabaya.

KRI Bima Suci-945 dikomandani Letkol Laut Pelaut Waluyo dan membawa 88 Taruna dan Taruni AAL Tingkat III Angkatan ke-68.

Kedatangan para Taruna dan Taruni AAL saat tiba bersama KRI Bima Suci di dermaga Pelabuhan Lantamal XIII Mamburungan Kota Tarakan.
Kedatangan para Taruna dan Taruni AAL saat tiba bersama KRI Bima Suci di dermaga Pelabuhan Lantamal XIII Mamburungan Kota Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Pelayaran operasi Bima Suci dilaksanakan dalam rangka mendukung latihan praktek Kartika Jala Krida (KJK) Taruna Taruni AAL TK III Angkatan ke-68 dan dijadwalkan berlayar selama 99 hari berkeliling Nusantara.

KRI Bima Suci Dijadwalkan mulai berlayar 6 Juli 2021 sampai dengan 2 November 2021 mendatang.

Sedikitnya ada 13 destinasi yang akan disinggahi dalam rute pelayaran 2021, kelilimg Indonesia antara lain Surabaya, Labuan Bajo, dilanjutkan Tual, Jayapura, Raja Ampat, Morotal, Nunukan (Sei Pancang) dan menuju ke Kota Tarakan.

Di Kota Tarakan rencananya akan berlangsung selama tiga hari sebelum kembali berlayar menuju Ranai, Nias, Cilacap, Bali dan kembali ke pangkalan Koarmada II Surabaya.

Baca juga: Peduli Tragedi KRI Nanggala 402, Pengusaha Asal Tapanuli Siap Donasikan Emas untuk Beli Kapal Selam

Selama pelayaran, KRI Bima Suci tetap melaksanakan protokol kesehatan guna pencegahan virus Covid-19.

Kedatangan KRI Bima Suci disambut langsung dengan Tepung Tawar, tradisi masyarakat Tidung pesisir. Dimana bagi mereka yang baru tiba di lokasi yang belum pernah didatangi harus mengucapkan salam yang disebut "ngempalow" yang bermakna salam permisi kepada penghuni yang lebih dahulu berada di wilayah Tarakan baik yang terlihat maupun penghuni ghaib.

Adapun tradisi penyambutannya dengan cara menyentuh tanah dengan satu jari kemudian diusapkan ke dahi (jidat) dengan mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Tidung.

Prosesi Tepung Tawar bermakma sambutan selamat datang dengan memercikkan air bunga yang wangi dan hamburan beras kuning yang bermakna kedatangan itu disambut dengan wewwngian dan kemuliaan hati, diiringi pula mengucapkan salawat nabi agar mendapat berkah.

Dikatakan Laksamana Pertama TNI Rudhi Aviantara, Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), KRI Bima Suci adalah kapal bantu yang berfungsi melatih para taruna dan taruni AAL.

“Nama pelatihannya Latihan praktek Kartika Jala Krida. Mengaplikasikan teori yang sudah diberikan kepada taruna tingkat III di akademi AL untuk dipraktekkan di kapal latih KRI Bima Suci,” beber Laksamana Pertama TNI Rudhi Aviantara.

Adapun kapal latih ini saat ini sudah setengah dalam perjalanan selama pelayaran. Karena dijadwalkan berlayar 99 hari. “Kemarin sudah dari Labuan Bajo, Morotai, Tual dan kemarin dari Sebatik,” ujarnya.

Total taruna tingkat III untuk AAL di angkatan ke-68 berjumlah 112 orang. Dan yang mengikuti pelayaran periode ini mereka yang khusus mempelajari, pelaut, Teknik elektro dan suplai, “Jumlahnya 89 orang. Sisanya 23 orang taruna Korps Marinis juga sedang berlatih pelantikan komandao sebagai dasar bagi pasukan marinir dan taruna mendapatkan pendidikan di Baluran, Banyuwangi,” ujarnya.

Baca juga: Kenali Escape Suit MK11, Baju Keselamatan yang Diduga Gagal Dipakai oleh Awak Kapal KRI Nanggala-402

Sehingga pelatihan bersamaan dilakukan baik mereka yang mengikuti pendidikan di Korps Marinir dan taruna dan taruni yang bertugas di KRI Bima Suci.

Di Kota Tarakan sendiri lanjutnya, nanti dari taruna KRI akan melaksanakan kunjungan dan tabur Bungan ke Taman Makam Pahlawan Dwikora, dan cocktail party, bakti sosial.

Adapun untuk masyarakat umum pihaknya menunggu dari pemerintah daerah. Apakah zona di Kota Tarakan sudah dinyatakan aman dalam kaitannya pandemi Covid-19. “Nanti kita tunggu dari pemerintah setempat. Kalau missal aman tetap laksanakan prokes utamakan itu. Tergantung situasi dan kondisi di Tarakan,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved