Berita Daerah Terkini
Ungkapan Keluarga Iswahyudi, Mekanik Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Papua: Kami Sudah Ikhlas
Keluarga Utra Iswahyudi, mekanik yang ikut dalam penerbangan pesawat Rimbung Air kaget mendengar kabar pesawat yang membawa Iswahyudi jatuh di Papua.
Hingga akhirnya pesawat dinyatakan jatuh, lantaran pesawat ditemukan sudah hancur.
Rencananya, pesawat Rimbun Air akan mendarat di Bandara Bilorai Sugapa.
Diketahui bandara di Papua ini berada di tepian jurang dan landasannya hanya sepanjang 600 meter.
Kronologi awal, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, kontak terakhir antara pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.
Baca juga: Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Wilayah Intan Jaya Papua, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan
Umumnya waktu tempuh penerbangan dari Nabire ke Sugapa sekitar 40 menit.
Namun, Rimbun Air kemudian dikabarkan hilang kontak.
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengatakan telepon seluler pilot yang membawa pesawat Rimbun Air saat itu dinyatakan masih aktif.
"HP pilot masih aktif, hanya ditelepon tidak diangkat, semoga saja pilot dan krunya semua masih hidup, itu harapan kami," ungkap Sandi.
AKBP Sandi Sultan mengatakan ada masyarakat dari Distrik Homeyo yang mengaku sempat mendengar suara dentuman, sesaat dilaporkannya pesawat
Hanya, pihaknya masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Masyarakat Homeyo mengaku sempat mendengar suara ledakan, tapi informasi ini masih belum bisa pastikan benar atau tidak," kata Sandi saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (15/9/2021) pagi.
Hingga kini aparat gabungan polisi dan TNI bersama tim SAR masih mencari lokasi keberadaan pesawat Rimbun Air PK OTW yang hilang kontak di Bilorai, Distrik Sugapa.
Bawa Tiga Kru
Dikutip dari Kompas.com, AKBP Sandi Sultan menyatakan, di dalam pesawat itu memuat tiga orang kru.
Diketahui pesawat tersebut tengah membawa bahan bangunan.
Mereka yakni Mirza sebagi pilot, Fajar sebagai copilot dan Iswahyudi selaku teknisi.
"Mereka hanya membawa kargo bahan bangunan," kata Sandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
Penulis : Miftah Aulia Anggraini