Berita Nasional Terkini

Guru-guru Nangis di Depan Menteri Nadiem, Curhat soal Honor Rp 100 Ribu: Itu Menyakitkan Hati Saya

Guru-guru di TK Negeri Pembina Pedesaan, Lombok, Nusa Tenggara Barat tiba-tiba menangis di depan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik di Kota Balikpapan 

TRIBUNKALTARA.COM – Guru-guru di TK Negeri Pembina Pedesaan, Lombok, Nusa Tenggara Barat tiba-tiba menangis di depan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Kisah mengharukan tersebut diceritakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim  saat berkunjung ke TK Negeri Pembina Pedesaan.

Apa alasan para guru itu menangis. Ternyata mereka tidak bisa menahan emosi saat bicara honor guru honorer yang begitu minim.

Guru-guru itu memperoleh honor Rp 100 ribu per bulan. Itu terkadang pembayarannya tertahan.

Baca juga: Percepat Pendirian Fakultas Kedokteran UBT, Gubernur Akan Temui Mendikbud Ristek Nadiem Makarim

Lebih lanjut Nadiem menceritakan, saat itu dirinya  sedang duduk di sebelah murid umur 4 tahun.

Lalu guru di TK tersebut yang bernama Asmawarni Yanti mulai membawakan pelajaran di kelas.

”Tetapi tiba-tiba dia terbawa emosi dan langsung menangis,” tutur Nadiem, pada wartawan, usai kunjungan di SDN Dasan Baru, Lombok Tengah, Kamis (7/10/2021).

Saat Asmawarni Yanti menangis, guru-guru di sebelahnya pun ikut menangis.

Termasuk, anak kecil murid TK juga terbawa jadi ikut-ikutan menangis pada momen tersebut.

Baca juga: Mendikbudristek Nadiem: Hakteknas ke-26 Jadi Momentum Tumbuhkan Kepercayaan Diri Bangsa Indonesia

Guru honorer di TK negeri tersebut menyampaikan kondisi mereka.

Menteri Nadiem mengaku sangat terkejut saat tahu, ternyata para guru tersebut rupanya hanya mendapat gaji Rp 100 ribu sebulan yang kadang-kadang pencairannya tidak rutin setiap bulan.

”Itu menyakitkan hati saya sekali, kok bisa ya itu sampai terjadi. Kadang-kadang pembayarannya juga tidak (teratur),” ujar Nadiem, sembari menunduk.

Selaku pemegang kebijakan, Menteri Nadiem akan berupaya mencarikan solusi bagi mereka.

Menurutnya, solusi satu-satunya saat ini hanya dengan mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

”Jalur satu-satunya PPPK, ini satu-satunya jalur yang terbaik,” tegasnya.

Karena itu, Menteri Nadiem menginstruksikan kepada semua kepala daerah dan kepala dinas pendidikan mengisi formasi PPPK supaya guru honorer di TK Negeri terakomodir.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Atur Penggunaan Seragam, Dinas Pendidikan Bulungan Sebut Bagus Sekali

”Karena mereka bisa menjadi PPPK, tapi tidak banyak yang mengisi,” ujarnya.

”Jadi guru TK negeri yang masih honorer, tolong masukkan sebagai formasi PPPK, ini untuk memberikan mereka kesempatan,” imbuhnya di hadapan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan kepala Dinas Dikbud NTB.

Dengan mengikutkan mereka dalam seleksi PPPK, pemerintah bisa melihat apakah mereka bisa lolos seleksi atau tidak.

”Tapi paling tidak mereka harus berikan kesempatan. Jadi itu (PPPK) adalah solusi yang terbaik,” tegasnya.

Solusi kedua, penambahan honor guru TK bisa diambil dari BOP PAUD.

Dana ini sama dengan dana BOS, yang tahun lalu karena pandemi Covid-19 ditransfer langsung ke daerah.

”Kepala sekolah merdeka untuk menggunakannya, salah satunya untuk menambah biaya guru honorer,” katanya. 

Dia berharap nanti penggunaan dana BOP PAUD juga bisa sama seperti BOS.

”Dana ini sama dengan BOS, uang itu akan kita berikan diskresi kepada kepala sekolah untuk membantu para guru honorer,” katanya.

Dia ingin BOP juga langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masih Ada Guru Berhonor Rp 100 Ribu per Bulan, Ini Langkah Nadiem Makarim

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved