Berita Tarakan Terkini
Manfaatkan Limbah Serbuk Gergaji Kayu, Pertamina Bunyu Field Gandeng Pokmas Bank Sampah Manise
Bunyu Field menggandeng kelompok masyarakat Bank Sampah Manise pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu dalam penanganan Lost Circulation.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Dalam operasi Workover dan Well Intervention sumur minyak dan gas (migas) yang dilakukan PT Pertamina Hulu Indonesia Regional-3 Zona-10 Bunyu Field atau disebut Bunyu Field, memiliki berbagai tantangan, salah satunya mengatasi terjadinya lost circulation.
Menurut Well Services Engineer, Evan Sapputro, lost circulation adalah hilangnya sebagian atau semua fluida komplesi ke dalam formasi atau lubang sumur sehingga fungsi fluida komplesi untuk menahan tekanan formasi tidak dapat berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, perlu adanya penanganan untuk mengatasinya.
Berangkat dari survei dan kajian yang dilakukan oleh Fungsi Workover and Wellservices (WOWS) Bunyu Field, Ia menjelaskan, salah satu penanganan yang bisa dilakukan ialah memanfaatkan serbuk gergaji kayu.

Di mana serbuk gergaji kayu tersebut dapat ditemukan pada limbah hasil operasi dari pengusaha mebel atau pengrajin kayu yang ada di Pulau Bunyu.
Pihak Bunyu Field pun menggandeng salah satu kelompok masyarakat (Pokmas), Bank Sampah Manise, mengembangkan kegiatan pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu dalam penanganan Lost Circulation pada pekerjaan sumur pemboran dan workover.
Ketua Pengurus Bank Sampah Manise, Yunus mengatakan, kegiatan yang dimulai sejak Januari 2021 tersebut mampu mengembangkan program yang selaras dengan visi misi kelompok, yakni menyerap lebih banyak jenis limbah, dari sebelumnya sebatas pada sampah organik saja.
“Dulu kami hanya memproduksi pupuk dari sampah organik saja. Kini, kami juga dapat mengelola jenis limbah lain yang bermanfaat bagi kegiatan operasi perusahaan,” kata Yunus.
Dikemukakan, limbah serbuk gergaji kayu akan dikemas sesuai dengan kebutuhan pihak perusahaan.
Pengemasan tersebut berdasarkan serbuk gergaji kayu yang telah melalui proses pengayaan pada ukuran 0,5 cm dan 1 cm.

“Serbuk gergaji ini nantinya akan kami ayak pada ukuran 0,5 cm dan 1 cm. Setelah itu, dilakukan pengemasan pada karung 20 kg dan dilanjutkan pada proses penimbangan,” ujarnya.
Sepanjang Juli hingga September, tercatat sebanyak 1.128,5 kg serbuk gergaji kayu, telah dimanfaatkan sebagai bahan penanganan Lost Ciruculation pada pekerjaan sumur pemboran dan workover.
Hal tersebut pun membawa dampak pada tambahan penghasilan pengrajin kayu maupun pengurus Bank Sampah Manise.
Dimana, rata-rata keuntungan yang diperoleh Bank Sampah Manise adalah Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta tiap bulannya.
Calon Jemaah Haji Tarakan Berangkat 29 Mei 2023 ke Embarkasi Haji Balikpapan, Gabung Sama Kaltim |
![]() |
---|
Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, SMK Negeri 3 Tarakan Berikan Jaminan Sosial Bagi Siswa Kerja Praktik |
![]() |
---|
PN Tarakan Gugurkan Pra Peradilan AMI Terdakwa Kasus Kayu Ilegal, Begini Penjelasan Abdul Rahman |
![]() |
---|
Lewat Pra Peradilan, Pengusaha Kayu AMI Cari Keadilan, PN Tarakan Putuskan Gugur, Ini Kronologisnya |
![]() |
---|
Cerita Muhammad Rahmat, Siswa SMA Hang Tuah Tarakan Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional |
![]() |
---|