Berita Tana Tidung Terkini
Kunjungan Perdana ke Tana Tidung, Presiden Joko Widodo Bakal Tanam Mangrove Bareng Dubes Uni Eropa
Presiden RI oko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Jokowi dijadwalkan akan bertolak dari Jakarta ke Kalimantan Utara pada Selasa (19/10/2021) besok.
Baca juga: Rencana Jokowi ke Kaltara, Persiapan Pemkot Tarakan Sudah 90 Persen, Polda Kaltara Bantu Pengamanan
Kunjungan kali Ini, merupakan kunjungan perdana Presiden Jokowi ke Kabupaten Tana Tidung.
Diketahui, kunjungan Jokowi ke Tana Tidung dalam rangka meninjau lahan mangrove yang ada di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir.
Selain itu, Jokowi juga akan melaksanakan penanaman bibit mangrove bersama rombongan Duta Besar Uni Eropa.
Menindaklanjuti kunjungan Presiden RI ke Tana Tidung, Pemerintah Tana Tidung tengah melakukan rangkaian persiapan guna menyambut orang nomor satu di Indonesia itu.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali masih berada di Desa Bebatu, meninjau kesiapan lokasi penyambutan dan penanaman mangrove.
Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hudoyo.
Sebelumnya pada Senin (4/10/2021) lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar juga telah mengunjungi Tana Tidung, untuk meninjau lahan mangrove di Kabupaten Tana Tidung.
Terkait kawasan mangrove, dia mengatakan telah merealisasikan mangrove di Kaltara seluas ribuan hektar.
"Dan kita lihat ini ada kriteria. Mangrove inikan besar di Kaltara.
Terus yang mau dipakai rakyat dan teknisnya seperti apa, nantilah kita bicarakan," katanya.
Dia sampaikan, kawasan mangrove tersebut akan dibangun secara ekonomis.
Baca juga: Dijadwalkan ke Kaltara, Presiden Joko Widodo Bakal Lakukan Penanaman Bibit Mangrove di Tana Tidung
"Yang pasti konsepnya, pemulihan sambil nanti dibangun secara ekonomis. Dalam arti boleh dan bisa dibangun, tetapi harus lestari," katanya.
Hal itu juga, guna menjaga habitat yang ada di dalam kawasan mangrove.
"Supaya bekantannya jangan lari, kepitingnya bagus, kemudian udangnya juga bagus," tuturnya
(*)
Penulis: Risna