Berita Tarakan Terkini
90 Persen Orang Tua Setuju Anaknya Kembali ke Sekolah, SMPN 1 Tarakan Siap Laksanakan PTM
Dikatakan Kepsek SMPN 1 Tarakan, Rahmat, untuk kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pihaknya sudah 100 persen siap.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dikatakan Kepsek SMPN 1 Tarakan, Rahmat, untuk kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pihaknya sudah 100 persen siap.
Sejak awal pandemi Covid-19 dan instruksi sekolah untuk menyiapkan protokol kesehatan pihaknya sudah menyiapkan.
“Kami di SMPN 1 Tarakan secara pribadi sudah siap sejak lama,” tegas Rahmat.
Baca juga: Besok Senin 25 Oktober 2021, SMKN 3 Tarakan Siap Laksanakan PTM, Terapkan Protokol Kesehatan
Saat ini Kota Tarakan sudah dinyatakan turun level dari PPKM level 4 ke level 3. Dengan status tersebut, pihaknya sangat menyambut positif kegiatan PTM yang akan digelar di Tarakan.
“Guru-guru kami sudah semua vaksin dosis kedua. Anak-anak pun sudah divaksin. Update Selasa (19/10/2021) kemarin, tersisa 97 yang menjalani vaksinasi. Sisanya semua sudah divaksin,” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk persetujuan orang tua, sekitar 90 persen melalui polling lembar persetujuan PTM.
Baca juga: Kadisidkbud Tarakan Instruksikan Gelar PTM, Tajuddin: Hanya Sekolah yang Telah Memenuhi Persyaratan
“Orang tua sudah minta anak dimasukkan sekolah karena sudah pening di rumah. Bahkan ada juga yang tadinya gak setuju dan berubah jadi mau kembali ke sekolah,” beber Rahmat.
Pada intinya lanjut pria yang baru terhitung sebulan menjabat sebagai Kepsek SMPN1 Tarakan ini, jika Senin mendatang sudah diinstruksikan PTM, pihaknya siap menjalankan.

Adapun dari sisi prokes lanjutnya, pihaknya bahkan selalu menambah tempat cuci tangan, westafel di beberapa sudut sekolah dan di setiap lantai.
Adapun banyak pelajar yang menghubungi langsung dirinya mempertanyakan kejelasakan kapan PTM dibuka.
“Ada yang pribadi WA saya. Kapan juga sekolah pak. Saya tanya kenapa mau PTM, katanya muyak sudah pak dimarahi mama di rumah,” ungkapnya terkekeh.
Ia melanjutkan, dari sisi pembelajaran sebenarnya lebih efektif pembelajaran tatap muka dibandingkan pembelajaran secara online.
Baca juga: Level PPKM sudah Turun, SMA/SMK di Tarakan Ditargetkan PTM Terbatas Mulai Senin 25 Oktober 2021
Alasannya lanjutnya, guru-guru bisa menjelaskan langsung, memberikan contoh langsung, berinteraksi secara langsung dan dapat diterima dengan mudah siswa. Pada kenyataannya, pembelajaran daring agak menyulitkan siswa apalagi pada saat pemberian tugas.
“Misalnya diberika tugas dalam video, kalau tidak dibarengi penjelasan anak-anak bingung juga. Makanya PTM lebih efektif menurut saya. Kita bisa berikan model ke mereka,” ujarnya.
Dan dampak negatif lainnya untuk pembelajaran daring dari rumah, siswa ada yang ditemukan justru asyik main game dan tidak fokus dalam pembelajaran. Kemudian ada yang mengikuti pembelajaran lewat Zoom, namun masih bisa memanipulasi seolah ikut mendengarkan pelajaran.