Berita Tarakan Terkini

Seorang Petugas Pemadam Kebakaran Alami Sesak Napas, Usai Padamkam Kobaran Api di RT 3 Kota Tarakan

Seorang petugas pemadam kebakaran menjadi korban, saat menjalani tugas padamkan api di RT 3 Kelurahan Sebengkok, area belakang Pasar Batu.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Slamet saat berada di dalam mobil ambulance untuk diberikan pertolongan pertama usai melakukan pemadaman kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok, Selasa (26/10/2021) 

TRIBUNAKALTARA.COM, TARAKAN - Seorang petugas pemadam kebakaran menjadi korban, saat menjalani tugas padamkan api di RT 3 Kelurahan Sebengkok, area belakang Hotel Ramayana, Pasar Batu, Selasa (26/10/2021).

Pantauan TribunKaltara.com, Senin (26/10/2021), petugas pemadam tersebut bernama Slamet tampak mengalami sesak napas yang cukup parah.

Beruntung, Slamet langsung mendapatkan pertolongan pertama dari petugas yang stay di mobil ambulance IZI dan PMI Tarakan.

Baca juga: Pasca Kebakaran, Lurah Sebengkok akan Siapkan Posko Kebakaran di Lokasi RT 3 Bagi Korban Terdampak

Diketahui, Slamet berdasarkan penuturan Sujiwo, rekannya sesama petugas pemadam memang memiliki riwayat penyakit asma sejak 2015.

Kondisi di lapangan berdasarkan pantauan TribunKaltara.com, kondisi asap yang mengepul cukup tebal saat kebakaran berlangsung. Sedikitnya diperkirakan 10 rumah yang hangus bahkan mungkin lebih berdasarkan pantauan awak media di lokasi.

Baca juga: Kebakaran di Belakang Pasar Batu, Personel Polres Tarakan Amankan Lokasi, Dugaan Korsleting Listrik

Slamet saat itu bertugas di garis pertama melakukan proses pemadaman. Pemadaman dimulai sejak pukul 10.20 WITA. Slamet bersama rekan-rekannya langsung mengamankan TKP.

Proses pemadaman berlangsung lama karena api semakin membesar ditambah kondisi angin kencang di area pesisir. Dimana rumah-rumah warga yang terbakar berada tepat di area pesisir.

Slamet saat berada di dalam mobil ambulance untuk diberikan pertolongan pertama usai melakukan pemadaman kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok, Selasa (26/10/2021)
Slamet saat berada di dalam mobil ambulance untuk diberikan pertolongan pertama usai melakukan pemadaman kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok, Selasa (26/10/2021) (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Dikatakan Sujiwo, Slamet saat merasakan sesak napas, akhirnya mundur dari lokasi kejadian dan berhasil keluar dengan kondisi sulit bernapas.

Slamet sudah bergabung sejak 2010 lalu. Ia mengalami sesak napas karena menghadap langsung asap karena bertugas sebagai penembak utama (nozzle men).

Baca juga: Breaking News! Kebakaran Lahap Rumah Warga Kota Tarakan di Area Belakang Pasar Batu

Dilanjutkan Sujiwo, pertolongan pertama langsung diberikan oksigen dan digotong ke dalam mobil ambulance dan dibaringkan di dalam mobil ambulance.

“Saya juga luka di bagian jari keseleo bengko jatuh dari atas. Karena rapuh sudah kayu jadi terjatuh pada saat kami melangkah. Kalau saya di sebelah kanan, Slamet di sebelah kiri,” ujar Sujiwo.

Ia melanjutkan, hingga pukul 12.00 WITA, rekan-rekannya yang lain masih berjuang melakuka pemadaman api yang semakin membesar.

“Sekarang sudah pendinginan pukul 13.00 WITA. Kalau Slamet ikut di rombongan pertama, saya yang di bagian kedua datang. Karena saya tim kedua datang jadi belum tahu awalnya seperti apa kondisi di sana sebabnya juga,” ujarnya.

Baca juga: 2 Rumah di Malinau Ludes Dilahap Api, Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran, Kerugian Puluhan Juta

Ia melanjutkan, sementara Slamet adalah rombongan pertama yang tiba di sana. Slamet diketahui sesak napas karena banyak asap di lokasi dan arah angin berubah.

“ Kalau maskernya yang seperti sekarang saya pakai tidak ada yang tahan. Beliau juga menderita asma sejak 2015 lalu. Beliau menderita asma sejak sering berada di lokasi kebakaran. Dan tadi Slametnya keluar dari lokassi tapi sudah dalam kondisi muntah-muntah,” ujarnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved