Berita Nunukan Terkini

Jelang Nataru, DPRD Nunukan Minta Pemda Pikiran SOA Barang ke Krayan: Bisa Teriak Masyarakat

Jelang Nataru, DPRD Nunukan minta Pemda Nunukan pikiran SOA barang ke Krayan, Ketua Komisi II: Bisa teriak masyarakat.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ Camat Krayan Haberly
Ratusan ton barang pokok dari Ba' kelalan, Serawak Malaysia tiba di Long Midang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 1 Oktober 2021.(HO/ Camat Krayan Haberly). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Jelang Nataru, DPRD Nunukan minta Pemda Nunukan pikiran SOA barang ke Krayan, Ketua Komisi II: Bisa teriak masyarakat.`

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2021/2022, DPRD Nunukan minta Pemerintah Daerah (Pemda) pikirkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang kebutuhan pokok ke wilayah Krayan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Nunukan, Welson.

Baca juga: Dinsos Nunukan Beber Orang Miskin Berkurang, Jabbar: Ratusan KPM Belum Cairkan Bantuan JPS di Bank

"SOA barang pokok ke Krayan sudah habis untuk tahun ini, terakhir November ini. Saya khawatir nanti begitu jelang Natal dan Tahun Baru persediaan barang pokok tidak ada. Karena harga barang pasti naik," kata Welson kepada TribunKaltara.com, Senin (15/11/2021), pukul 18.15 Wita.

Menurutnya, kebutuhan barang pokok di dataran tinggi Krayan meningkat pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

Hal itu disebabkan, sebagian besar masyarakat di Krayan beragama Kristen atau Katolik.

"Saya sudah sampaikan ke Dinas Perdagangan agar dicarikan alternatif. Pemda harus pikirkan bagaimana caranya. Memang kontrak SOA barang sudah tidak ada," ucapnya.

Baca juga: Jadwal Speedboat Reguler Kaltara Rute Nunukan-Tarakan Senin 15 November 2021, Arus Penumpang Turun

Sementara ratusan ton pasokan barang pokok dari Ba' kelalan, Serawak, Malaysia yang tiba di Long Midang, pada Februari dan Oktober tahun ini sudah tipis persediannya.

"Pengiriman barang pokok dari Serawak, Malaysia ke Krayan sudah dua kali pada tahun ini. Itupun pasokan yang banyak adalah material bangunan seperti semen, seng, besi. Sembako sedikit," ujarnya.

Lanjut Welson,"Sementara Malaysia masih lockdown. Apalagi koperasi yang selama ini kerjasama dengan Malaysia tidak bisa turunkan barang. Lalu, kebutuhan meningkat dan harga barang mahal. Bisa teriak masyarakat," tambahnya.

SOA Barang Tidak Diatur Dengan Baik

Legislator Fraksi Golkar di Nunukan itu menyampaikan, mestinya pemerintah daerah mengatur pengiriman SOA barang ke wilayah Krayan.

"Mestinya diatur dengan baik distribusi barang pokoknya. Ini rentan waktunya terlalu pendek. Seminggu flightnya hampir tiap hari. Harusnya sebulan bisa dua kali. Kita harap SOA dari kabupaten cukup persediannya sampai Desember. Tau-taunya sudah tidak ada lagi," tuturnya.

Dia meminta agar pemerintah daerah mengambil sikap mengenai SOA barang pokok ke wilayah Krayan.

Welson khawatir warga tidak bisa bertahan dengan harga sembako di tingkat pedagang lokal yang terbilang mahal.

Baca juga: Hari Ini Senin 15 November 2021, Polres Nunukan Gelar Operasi Zebra, Warga Belum Vaksin Diperiksa

"Harga gula 1 kilo itu Rp40 ribu di tingkat pedagang. Jelas mahal karena biaya pengiriman barang pakai pesawat dari Tarakan bukan murah. Kalau harga subsidi gula Rp18 ribu sampai 20 ribu. Kebutuhan akhir tahun yang paling banyak itu seperti telor ayam, gula, tepung, dan minyak goreng," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved