Berita Tana Tidung Terkini
Soal Pembangunan Pusat Pemerintahan, Bupati Ibrahim Tak akan Letakan Batu Pertama Jika Belum Tuntas
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan, tak akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusat Pemerintahan KTT, jika semuanya belum tuntas.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan, tak akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tana Tidung, jika segala sesuatunya belum tuntas.
Hal ini ia utarakan, agar tak terjadi masalah dikemudian hari.
Dia menekankan kepada pihaknya, untuk mematuhi regulasi dan mengikuti tahapan demi tahapannya.
Baca juga: Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Prioritaskan Pembangunan Pusat Pemerintahan, Begini Penjelasannya
"Sekarang ini kan lagi berproses. Timdu (tim terpadu) baru turun, jadi kita tuntaskan dulu.
Sebelum clear and clean, kita tidak akan meletakkan batu pertama," ungkapnya.
Baca juga: APL Pusat Pemerintahan Kabupaten Tana Tidung Diusulkan Ditambah 600 Hektare, Hendrik Siap Dukung
Dia menambahkan, akan fokus pada penuntasan status lahan di areal 400 ha pusat pemerintahan.
Dari 400 ha itu, kata dia, kemungkinan tidak akan membangun pusat pemerintahan secara menyeluruh.

Karena yang akan dibangun lebih dulu adalah, Kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Tana Tidung.
"Kantor Bupati itu memakan luas lahan sekitar 17 ha. Kemudian kantor DPRD hanya sekitar 6 ha saja," jelasnya.
Baca juga: DPUPR Perkim Kaltara Sebut, Pemerintah Pusat Dukung Pusat Pemerintahan di Kabupaten Tana Tidung
Lebih lanjut dia sampaikan, pembangunan pusat pemerintahan ini yang kini disebut pembangunan Kota Baru Terpadu Mandiri ini akan menjadi salah satu prioritasnya.
Mengingat, di kawasan tersebut, tidak hanya dibangun Kantor Bupati dan Kantor DPRD Tana Tidung saja.
"Tapi peradaban baru lah. Di situ ada sektor olahraga, dan kesenian.
Baca juga: Menteri LHK Sebut Pembebasan Lahan Pusat Pemerintahan KTT Berproses: Secepatnya, Jangan Khawatir
Instansi vertikal juga akan kita geser ke sana semua. Supaya ada kota baru terfokus di sana, karena lahannya cukup luas," katanya.
(*)
Penulis: Risna