Liga 1
Pilar Penting PSS Sleman Kembali, Dejan Optimis Lawan Bhayangkara FC, The Guardian Tanpa King Eze
Pilar penting PSS Sleman kembali, Dejan Antonic optimis lawan Bhayangkara FC, apalagi The Guardian dipastikan tanpa King Eze atau Ezechiel NDouassel.
TRIBUNKALTARA.COM - Berita Liga 1 2021 terbaru pilar penting PSS Sleman kembali, Dejan Antonic optimis lawan Bhayangkara FC, apalagi The Guardian dipastikan tanpa King Eze atau Ezechiel NDouassel
Adalah Mario Maslac yang diprediksi bakal tampil sebagai starter, setelah sebelumnya meninggalkan PSS Sleman.
Saat melawan PSM Makassar, Mario Maslac diketahui tengah berada di luar negeri sehingga ia tak bisa membela Super Elja.
Kini, kembalinya Mario Maslac diharapkan Dejan Antonic semakin memperkuat lini belakang PSS Sleman.
Apalagi selain jadi stopper andalan PSS Sleman, Mario Maslac juga sering mencetak gol buat Super Elja.
Kehadiran Mario Maslac di lini belakang PSS Sleman membuat Dejan Antonic optimis menatap laga kontra The Guardian.
Jika PSS Sleman dalam kondisi full team, kondisi berbeda justru dialami Bhayangkara FC.
Tim berjuluk The Guardian tersebut dipastikan tanpa King Eze atau Ezechiel NDouassel
Nama King Eze atau Ezechiel NDouassel diketahui merupakan pemain yang diganjar kartu merah saat Bhayangkara FC dikalahkan Persita Tangerang.
Selain King Eze atau Ezechiel NDouassel, nama Evan Dimas juga bakal absen dalam laga kontra PSS Sleman.
Saat ini, Evan Dimas diketahui masih bersama Timnas Indonesia di Turki untuk persiapan Piala AFF.
Baca juga: Jadwal Liga 1 PSM vs PSS, Milomir Seslija Ogah Sesumbar Meski Super Elja Tanpa Irfan Jaya dan Maslac
Padatnya jadwal pertandingan yang bakal dilakoni pada Liga 1 2021/22 Seri 3 dikeluhkan juru taktik PSS Sleman, Dejan Antonic.
Sebab, dalam rentang waktu 35 hari saja, Bagus Nirwanto dan kolega dijadwalkan melakoni sebanyak 8 pertandingan, yang menurut Dejan kurang ideal.
Hal ini ia ungkapkan jelang pertandingan PSS Sleman melawan Bhayangkara FC yang akan dihelat hari Senin (22/11/2021) di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
"Seri ketiga seperti horror, saya lihat delapan pertandingan untuk 32 hari itu terlalu banyak untuk pemain di Indonesia.