Berita Tarakan Terkini
Kronologi 3 Siswa SD di Tarakan tak Naik Kelas, Sampai Sidang ke PTUN, Penjelasan Disdik Mengejutkan
Mantan Kepala SDN 051 Tarakan beber kronologi kasus tiga pelajar tak naik kelas, tegaskan tidak ada intoleransi kepercayaan dan diskriminasi keyakinan
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Mantan Kepala SDN 051 Tarakan Tarakan beber kronologi kasus tiga pelajar tak naik kelas, tegaskan tidak ada intoleransi kepercayaan dan diskriminasi keyakinan
Tiga pelajar tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) 051, Kelurahan Juata Permai, Kota Tarakan menjadi viral usai dikabarkan tidak mendapatkan kenaikan kelas selama tiga tahun berturut-turut.
Buntut perkaranya berdasarkan pemberitaan yang viral ditengarai faktor keyakinan atau kepercayaan agama orangtua.
Dalam hal ini, SDN 051 Tarakan pun menjadi tergugat atau dilaporkan orangtua tiga pelajar bersaudara yakni M kelas 5, kemudian Y kelas 4 dan Yn kelas 2.
Baca juga: Warga Tarakan Herankan Kelangkaan LPG 3 Kg, Akui Bisa Dapat Harga Eceran Elpiji Hingga Rp 75 Ribu
Kepala Seksi Pembinaan PAUD Disdik Tarakan, Kamal yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SDN 051 Tarakan Kelurahan Juata Permai membeberkan kronologi bagaimana awal kasus itu bermula.
Ia juga menampik keras pemberitaan media yang sebagian besar belum terkonfirmasi tersebut di awal viralnya pemberitaan tersebut.
Kamal menjelaskan kronologi kejadian tiga anak sekolah yang sempat menjadi viral diduga tidak naik kelas selama tiga tahun karena diskriminasi latar belakang agama atau kepercayaan yang dianut.
Dikatakan Kamal, pihaknya hanya menilai satu hal, seharusnya tidak ada berita yang muncul dan viral sebelum ada klarifikasi ke lapangan.

“Apa boleh buat sudah terlanjur viral. Jadi kami luruskan,” bebernya.
Ia mengungkapkan persoalan ini cukup panjang untuk dibeberkan mengingat persoalan ini bukan persoalan baru melainkan sudah muncul sejak tahun 2017.
Waktu itu tahun 2017, sebelum dirinya ditugaskan di Disdik Tarakan, saat itu ia dilantik sebagai kepala SDN 051 Tarakan, tempat tiga anak tersebut belajar.
Saat itu lanjut Kamal, semua berjalan dengan lancar, termasuk tiga anak tersebut yakni M, Y dan Yn.
Diketahui ketiga anak bersaudara ini beragama Kristen.
“Mereka mengikuti pelajaran Agama Kristen sejak kelas 1 SD. Lalu sampailah duduk di bangku kelas 4 SD,” ujarnya.
Mereka dalam belajar pada prinsipnya sama.