Berita Malinau Terkini
Harga Minyak Goreng Naik Rp 20 Ribu di Malinau, Warga Khawatir Pengaruhi Komoditas Jelang Nataru
Kenaikan harga crude palm oil (CPO) turut berimbas terhadap kenaikan produk minyak goreng dalam kemasan di Malinau.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kenaikan harga crude palm oil (CPO) turut berimbas terhadap kenaikan produk minyak goreng dalam kemasan di Malinau.
Pantauan TribunKaltara.com, kenaikan harga minyak goreng merata di sejumlah pasar dan tempat perbelanjaan.
Pedangan di Pasar Induk Malinau Kota, Saril mengaku naiknya harga mulai dari tingkat pengecer hingga jenjang agen dan penyalur.
Baca juga: Mulai 1 Januari 2022 Pemerintah Larang Penjualan Minyak Goreng Curah, Imbas Harga CPO Melonjak
Saril menyampaikan kenaikan bervariasi tergantung merek minyak goreng. Utamanya harga minyak goreng dalam kemasan.
"Dari kemarin-kemarin sudah naik. Kita jual itu untungnya kurang lebih Rp 2 ribuan. Kalau yang merek biasa itu dijual Rp 20 ribu yang seliter. Yang Bimoli 2 literan Rp 42 ribu kita jualkan," ujarnya, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Warga Masih Keluhkan Harga Minyak Goreng Naik, Begini Respon Walikota Tarakan Khairul
Kenaikan harga minyak goreng di pasaran berkisar Rp 5 ribu per liternya. Harga produk tersebut bervariasi tergantung label kemasan.
"Kalau dulu, harganya dijual Rp 15 ribuan seliter. Karena naik di agen, mau tidak mau kita ikut. Yang laku biasanya merek Bimoli, harganya Rp 20 sampai 22 ribu," katanya.

Kenaikan harga minyak goreng dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kenaikan harga sejumlah komoditas lain.
Warga Malinau Kota, Miswar mengungkapkan kekhawatiran naiknya harga minyak goreng menjadi pemicu ketidakstabilan harga pasar.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Indonesia Naik, Warga Nunukan Tunggu Pasokan Malaysia, Ini Perbandingan Harga
"Sebenarnya naiknya ini wajar, karena se Indonesia. Tapi perlu dipantau jangan sampai melambung. Karena sebentar lagi mau Natal sama tahun baru. Kalau tidak dikontrol, jualan naik semua nanti," katanya.
Menurutnya, sejumlah produk yang rutin mengalami kenaikan jelang hari besar keagamaan seperti Cabai Rawit, mentimun dan sejumlah komoditas lainnya.
(*)
Penulis : Mohammad Supri