Wawancara Eksklusif

Cerita Hamka Politisi PDI-P, Mulai dari Tukang Ojek hingga Jadi Anggota DPRD Bulungan Tiga Periode

Cerita Hamka Politisi PDI-P, Mulai dari Tukang Ojek hingga Jadi Anggota DPRD Bulungan Tiga Periodelai dari menjadi tukang ojek hingga menjadi kontrakt

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Wakil Ketua DPRD Bulungan dari Fraksi PDI-P Hamka saat berbincang dengan Manager TribunKaltara.com Sumarsono dalam program VIP Room di Kantor DPRD Bulungan 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Cerita Hamka Politisi PDI-P, Mulai dari Tukang Ojek hingga Jadi Anggota DPRD Bulungan Tiga Periodelai dari menjadi tukang ojek hingga menjadi kontraktor.

Hal tersebut Ia sampaikan saat berbincang dengan Manager TribunKaltara.com Sumarsono dalam program VIP Room belum lama ini.

“Perjalanan politik ini tidak singkat, sempat juga jadi pengusaha kontraktor,” kata Hamka.

Menurutnya, perjalanan hidupnya saat menjadi tukang ojeklah yang dapat mengantarkannya masuk ke dunia politik.

Baca juga: Soal Surat DPP PDI-P, Jhonny Laing Impang Apresiasi Respons Norhayati Andris: Sudah Cukup Bagus

Hamka menuturkan, pada tahun 2007 dirinya sempat mengantar seorang penumpang ke daerah Antutan Bulungan. Penumpang tersebut rupanya seorang pengusaha kontraktor yang kebetulan tengah membutuhkan karyawan di bidang surat-menyurat perusahaan.

“Saya waktu itu pernah jadi tukang ojek, penumpangnya itu pengusaha tujuan ke arah Antutan waktu itu. Saya antar ke sana, tapi saya tidak langsung pulang, tapi disuruh mampir dulu ke rumahnya, disuruh minum dulu istirahat karena memang perjalanan jauh,” ujarnya.

“Waktu itu ngobrol-ngobrol lalu saya diminta bantu ‘bisa tidak bantu buat surat-surat perusahaan, bantu pengetikan?’, lalu saya jawab, ‘bisa Pak’, dan selama satu tahun saya bantu,” ceritanya.

Baca juga: Lihat Pasien Tidur di Koridor, DPRD Bulungan Soroti Layanan Bersalin RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo

Hamka menyanggupi tugas barunya tersebut, dan ikut dalam bisnis kontraktor bangunan. Selang satu tahun kemudian, pengusaha tersebut mempercayakan sebuah proyek pembangunan rumah guru kepada Hamka. Dari sana, Hamka semakin menggeluti dunia usaha di bidang kontraktor.

“Kemudian saya juga dikasih satu kontrak proyek kecil, waktu itu proyek rumah guru di tahun 2007. Dari sana, saya kerja sukses dan saya temani terus, sampai saya dan istri saya dapat rezeki bisa naik haji, dari situ saya terus geluti kontraktor,” ungkapnya.

Cukup sukses di bisnis kontraktor, pada tahun 2009, dirinya memutuskan untuk maju di Pileg untuk kursi DPRD Bulungan. Hamka pun bergabung dengan PDI-Perjuangan, partai yang menurutnya selaras dengan visi misinya yakni ideologi Marhaenisme.

Wakil Ketua DPRD Bulungan dari Fraksi PDI-P Hamka saat berbincang dengan Manager TribunKaltara.com Sumarsono dalam program VIP Room di Kantor DPRD Bulungan
Wakil Ketua DPRD Bulungan dari Fraksi PDI-P Hamka saat berbincang dengan Manager TribunKaltara.com Sumarsono dalam program VIP Room di Kantor DPRD Bulungan (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

“Sampai tahun 2009 saya nyalon Pileg dan itu langsung jadi, lalu 2014 juga, lalu 2019 dan sekarang jadi unsur pimpinan sampai hari ini. Dari dulu itu sudah PDI-P jadi sejak awal memang Marhaenis tidak berubah,” terangnya.

Hamka kini duduk sebagai unsur pimpinan DPRD Bulungan, tepatnya menjadi Wakil Ketua DPRD Bulungan. Menurut Hamka, kesuksesannya di dunia politik juga tidak terlepas dari dukungan keluarga utamanya Istri tercinta.

“Kebetulan istri saya juga pengurus partai, artinya memang dari awal sudah di-support istri, dari awal dukungan istri dan keluarga itu sudah full didukung dari awal, istri saya selalu saya libatkan agar tahun prosesnya menjadi anggota dewan seperti apa, jadi tahu apa pekerjaannya dan tanggung jawab apa yang harus diselesaikan,” kata Bendahara DPD PDI-P Kaltara ini.

Baca juga: Peringatan Hari Jadi Ke 231 Tanjung Selor, DPRD Bulungan Apresiasi Pemkab Utamakan Produk Lokal

Tak hanya dukungan keluarga, kesuksesannya menjadi anggota legislatif juga didukung dengan kebiasaannya yang selalu turun ke masyarakat dan menyerap aspirasi dari konstituen.

“Saya turun ke masyarakat, saya tanya apa yang harus kita perjuangkan, saya juga sering menginap di rumah konstituen untuk kita bisa komunikasi. Makanya semua harus kita datangi, jadi saya sebagai wakil rakyat, saya bertanggung jawab dan terus bekerja sesuai dengan kapasitas saya,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved