Berita Nunukan Terkini

Teganya Oknum Polisi Nunukan, Sekap & Hajar Seorang Pemuda Sampai Pagi, Kini Hanya Bisa Makan Bubur

Teganya oknum polisi di Nunukan, Kalimantan Utara, sekap dan hajar seorang pemuda sampai pagi, kini hanya bisa makan bubur. 

Editor: Amiruddin
Shutterstock via Tribun Batam
ILUSTRASI penganiayaan. Teganya oknum polisi di Nunukan, Kalimantan Utara, sekap dan hajar seorang pemuda sampai pagi, kini hanya bisa makan bubur.  

Saat itu, R memanggil dan melambaikan tangannya terhadap pengendara motor yang dikira adalah temannya.

Namun, tindakan R tersebut dianggap menantang pengendara motor tersebut.

Awalnya hanya enam laki-laki yang mendatanginya, namun lama kelamaan bertambah banyak.

"Mereka nanya ke saya, kenapa melambai jadi saya bilang saya pikir teman saya, karena motor dan gayanya dari belakang mirip. Lalu, saya diajak duel dengan laki-laki yang dibonceng.

Tapi karena saya kecil, jadi saya disuruh lawan yang satunya," ucap R.

R yang tak tahu laki-laki yang mendatanginya adalah oknum Polisi, sontak memukul pelipis laki-laki yang mengajaknya duel.

Selanjutnya, R dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah oknum Polisi.

Teman-teman R tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran mereka mengaku aparat Polisi.

"Saya akui salah, karena pukul duluan. Saya dikeroyok dan mereka bilang ke teman-teman saya, kalau mereka adalah aparat Polisi.

Saya lebih tahu hukum daripada kalian," ujar R meniru kalimat yang dilontarkan oknum Polisi kepada teman-temannya.

Tak hanya itu, R lalu ditarik oleh seorang laki-laki bagian dari mereka dengan perawakan agak besar, menodong pistol pada Kepala R bagian kiri.

R di tarik ke tengah jalan raya diminta untuk jongkok lalu dipukul Kepalanya menggunakan pistol.

R saat ditemui di rumah orang tuanya di Jalan Antasari Baru, RT 10, Kelurahan Selisun, Kabupaten Nunukan, Rabu (29/12/2021), malam. ( TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS )
R saat ditemui di rumah orang tuanya di Jalan Antasari Baru, RT 10, Kelurahan Selisun, Kabupaten Nunukan, Rabu (29/12/2021), malam. ( TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS ) (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Setelah itu saya ditarik ke pinggir jalan jauh dari kerumunan, lalu disuruh tiarap baru dikeroyok. Jumlah mereka bertambah banyak," tuturnya.

Tindakan penganiayaan itu berlanjut, R lalu dibawa menggunakan sepeda motor ke sebuah kos-kosan di Jalan Pasar Baru.

Saat tiba di kos-kosan itu, R dikeroyok lagi di kamar kos dengan posisi pintu terkunci hingga darah dari hidung dan mulut R terus keluar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved