Berita Nunukan Terkini

Teganya Oknum Polisi Nunukan, Sekap & Hajar Seorang Pemuda Sampai Pagi, Kini Hanya Bisa Makan Bubur

Teganya oknum polisi di Nunukan, Kalimantan Utara, sekap dan hajar seorang pemuda sampai pagi, kini hanya bisa makan bubur. 

Editor: Amiruddin
Shutterstock via Tribun Batam
ILUSTRASI penganiayaan. Teganya oknum polisi di Nunukan, Kalimantan Utara, sekap dan hajar seorang pemuda sampai pagi, kini hanya bisa makan bubur.  

"Saya dikunci di kamar dari pukul 01.00-06.00 Wita. Sampai hidung saya dan mulut berdarah lalu dua kali saya muntah.

Terus orang yang saya sempat pukul, bilang ke saya, kalau dia pergi minum dulu," ungkapnya.

R mengaku saat itu, ia tak sendiri dibawa ke kosan itu. Melainkan seorang temannya juga dibawa oleh oknum Polisi.

"Teman saya S itu ada kenal dengan salah satu dari mereka, jadi dia aman. Dan disuruh pulang oleh mereka," tambahnya.

Baca juga: Pengamanan Malam Pergantian Tahun, Polres Nunukan Sebut Ratusan Personel Gabungan Disiagakan

Rambut R Dipotong Menggunakan Pisau

Selain itu, R menuturkan rambutnya dijambak lalu dipotong menggunakan pisau. Setelah itu disiram pakai air lalu dipukul.

Aksi pemukulan sempat berhenti sejenak, lantaran salah seorang dari oknum Polisi inisial S mencoba melerai tindakan rekannya.

Sekira pukul 04.00 Wita, R mencoba melarikan diri, setelah melihat pintu kamar kos tidak terkunci.

"Tapi saya ketahuan, dan dikejar sama mereka sampai diseret di aspal.

Saya mencoba meminta tolong kepada warga yang melihat kejadian itu, tapi mereka bilang ke warga kalau mereka adalah aparat," imbuhnya.

R baru bisa pulang karena usaha S, yang mengantarnya ke rumah.

Lebih lanjut, pada Senin (27/12), ayah R kemudian membuat laporan ke Propam Polres Nunukan. Setelah itu, petugas mengarahkan agar R segera divisum di RSUD Nunukan.

"Saya heran kenapa sampai anak saya dikeroyok begitu di kos. Kalaupun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor Polisi. Sampai hari ini juga tidak ada permintaan maaf dari mereka," pungkas ayah R, Samsudin.

Samsudin katakan, putranya sejak kejadian itu hingga saat ini hanya bisa mengkonsumsi bubur.

"Dia makan bubur saja. Karena kalau nelan nasi agak sakit. Mungkin lehernya kena pukul juga," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved