Berita Nunukan Terkini
Penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk Mendapat Penolakan Warga, Camat Sebatik Utara: BNPP Sudah Respon
Penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk mendapat penolakan warga, Camat Sebatik Utara: BNPP sudah respon.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk mendapat penolakan warga, Camat Sebatik Utara: BNPP sudah respon.
Penamaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk yang berlokasi di Sei Pancang, Sebatik Utara mendapat penolakan warga setempat.
Hal itu disampaikan oleh Camat Sebatik Utara, Zulkifli. Menurut Zulkifli, warganya menolak penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk, lantaran lokasinya berada tepat di Desa Sei Pancang. Sementara itu, Desa Sei Nyamuk berada di Sebatik Timur.
Baca juga: Ibukota Negara Pindah ke Kaltim, Begini Tanggapan Gubernur Kaltara Zainal & Bupati Nunukan Laura
Nama PLBN Terpadu Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik Utara, tercatat di dalam Inpres nomor 1 tahun 2019 tentang Percepatan Pambangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
"Saat ini nama PLBN Sei Nyamuk jadi pembahasan di Sei Pancang. Karena banyak warga yang menolak penamaan itu. Posisi di Desa Sei Pancang, Sebatik Utara, tapi namanya Sei Nyamuk. Nah, itu masyarakat tidak terima. Seandainya namanya cukup PLBN Sebatik saja tidak masalah," kata Zulkifli kepada TribunKaltara.com, Jumat (28/01/2022), sore.
Zulkifli menyampaikan warga di tempat dia bersepakat agar nama PLBN Terpadu nantinya cukup mencantumkan Sebatik. Usulan perubahan nama dari lima camat di Pulau Sebatik itu, melalui Bupati Nunukan sudah diteruskan kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
"Inpres itu tidak mudah kita ubah. Tapi warga berharap nama PLBN nanti tidak menunjukkan satu wilayah saja. Soal itu, lima camat di Pulau Sebatik sudah sepakat untuk mengubahnya. Rekom sudah bupati teruskan dan BNPP sudah merespon," ucapnya.
Dilansir dari website resmi BNPP, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara, Robert Simbolon, merespon permintaan Bupati Nunukan soal perubahan nama PLBN Sei Nyamuk itu.
"Asdep Tasbara (Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara) sedang melakukan kajian untuk secara resmi nanti kita merespon permintaan atau permohonan dari ibu Bupati terkait dengan pengubahan nama PLBN Sei Nyamuk menjadi PLBN Sebatik," ujar Robert melalui website resmi BNPP, Rabu (26/1/2022).
Bahkan, dalam website resmi BNPP, Robert menyebut dari 10 PLBN yang sedang dalam proses pembangunan, satu yang progresnya cukup tinggi yakni PLBN di Pulau Sebatik yang sementara disebut PLBN Sei Nyamuk.
Zulkifli mengatakan PLBN Sei Nyamuk yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp226.181.895.000 itu ditargetkan selesai untuk pembangunan tahap awal pada Juni 2022 mendatang.
"Juni mendatang Insyallah selesai untuk pembangunan tahap awal. Untuk progres saat ini sudah hampir 80 persen," tutur Zulkifli.
Awal Penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk
Zulkifli menjelaskan penamaan PLBN Terpadu Sei Nyamuk awalnya dipakai oleh BNPP karena mengikuti nama pelabuhan atau syahbandar setempat dengan penamaan KSOP Sei Nyamuk.
"Bahkan dulu di situ bukan digunakan untuk pelabuhan regional tapi pelabuhan pertahanan. Setelah di sana runtuh karena masih kayu, dipindahkanlah ke sini. Namanya masih KSOP Sei Nyamuk. Begitu dibangun PLBN dipakailah namanya itu," ungkapnya.