Besok Senin 31 Januari 2022, Masyarakat Dapat Beli Minyak Goreng Kemasan Rp 14 Ribu di Swalayan

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selain Ramayana dan Alfamidi, diperkirakan paling lambat penerapan satu harga Rp 14 ribu per liter minyak goreng kemasan sudah bisa diperoleh di berbagai swalayan atau supermarket di Kota Tarakan.

Ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kota Tarakan, Untung Prayitno.

Ia mengungkapkan sesuai kebijakan pemerintah pusat dari Kemendag Nomor 3 Tahun 2022 terkait kebijakan satu harga minyak goreng kemasan di Tarakan, sebenarnya per 19 Januari 2022 kemarin, sudah dilaksanakan utamanya toko ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Salah satunya Alfamidi dan Ramayana.

Baca juga: Minyak Goreng Satu Harga Kerap Habis, Ini Penjelasan Pemilik Toko Swalayan di Tanjung Selor

Untung Prayitno melanjutkan, diperkirakan untuk ritel di luar Aprindo, mulai Sabtu (29/1/2022) atau paling lambat hari Senin (31/1/2022) diminta melaporkan bahwa sudah menerapkan satu harga menyusul toko ritel moderen lainnya.

“Untuk toko besar, swalayan seperti STB, Setia Budi, S-Mart diperkirakan paling lambat Senin besok sudah turun harga Rp 14 ribu semua,” ujar Untung.

Adapun pengawasan kata Untung pasti dilakukan pihaknya. Kemudian dari Provinsi Kaltara juga sebelumnya sudah melakukan kegiatan pengawasan bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Provinsi Kaltara.

Baca juga: Minyak Goreng Satu Harga Diterapkan Kementerian Perdagangan, Warga Diminta Tidak Panic Buying

“Kemungkinan nanti di Tarakan seperti itu. Tapi sifatnya pembinaan ya. Pengawasan saja dan belum ada penindakan. Karena ini sifatnya kan diberikan waktu selama sebulan untuk menyesuaikan satu harga Rp 14 ribu per liter,” jelas Untung kepada TribunKaltara.com.

Sejak dimulai penyetaraan satu harga Rp 14 ribu per liter 19 Januari 2022 kemarin lanjut Untung, sudah dimulai di ritel modern. Seterusnya akan menyesuaikan dengan toko-toko kecil.

Lantas bagaimana dengan penjual minyak kemasan di pasar tradisional? Kata Untung, di pasar nanti akan menyesuaikan selama satu bulan.

“Kalau mau nanti akan retur ke distributor. Kalau mereka tidak mengembalikan ke distributor, maka salahnya sendiri. Sebetulnya kalau sudah ada harga Rp 14 ribu, berarti missal dia menjual Rp 20 ribu berarti tidak berlaku,” sebut Untung.

Namun jika mereka mengembalikan ke distributor lanjutnya, distributor bisa melakukan refactie atau pengurangan harga.

Baca juga: Pastikan Minyak Goreng Satu Harga, Disperindagkop Lakukan Pengawasan ke Toko Swalayan

“Dia belinya Rp 20 ribu, lalu sekarang harga ditetapkan Rp 14 ribu, maka direfactie sisa Rp 6 ribu dikembalikan distributor,” jelasnya.

Ia melanjutkan saat ini sedang diupdate stok barang di tingkat ritel yang ada di swalayan dan ditarik semua distributor untuk dicek kembali.

“Jumlahnya berapa dan distributor akan meminta refactie kepada ritel-ritel yang menjualkan produknya. Misalnya yang ada di S-Mart, di STB, toko-toko itu ditarikin semua sama distributornya untuk didata berapa jumlah semuanya yang ada di Tarakan,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah