Mengapa Imlek Identik Dengan Lampion dan Warna Merah? Begini Penjelasannya, Simbol Masa Depan Cerah
Tak sekedar properti,lampion miliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa sebagai bagian dari tradisi menyemarakkan perayaan Imlek
TRIBUNKALTARA.COM- Tak sekedar properti atau ornamen belaka, lampion miliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa sebagai bagian dari tradisi menyemarakkan perayaan Imlek.
Jelang Imlek, lampion akan dipasang di setiap sudut rumah, jalan-jalan, dan berbagai tempat umum.
Mulanya, lampion diciptakan murni hanya sebagai alat penerangan.
Konon, orang zaman dulu membentuk kertas dengan model tertentu agar lilin tidak padam tertiup angin.
Mereka kemudian mulai mendekorasi penutup lampion berisi lilin tersebut dengan berbagai karakter.
Pelan-pelan, fungsi dari lampion ikut bergeser dari sebelumnya yang difungsikan untuk penerangan, kini dipakai untuk dekorasi, ritual, dan perayaann Imlek.
Secara umum makna lampion menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.
Sementara itu, warna merahnya menjadi simbol kesejahteraan, ketenaran, dan kemakmuran.
Warna merah adalah satu jenis warna yang amat disukai oleh orang Tionghoa. Warna merah disebut sebagai simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan.

Baca juga: IMLEK 2022, 3 Shio Diramalkan akan Beruntung dalam Urusan Asmara di Tahun Macan Air, Ketemu Jodoh
Hari Raya Imlek selalu identik dengan lampion berwarna merah.
Biasanya lampion akan digantung di sejumlah tempat, mulai dari tempat ibadah, rumah, bahkan jalan raya.
Melansir Kompas.com, lampion tak sekadar ornamen bagi masyarakat China.
Lampion memiliki cerita dan makna tersendiri.
Cikal bakal Festival Lampion berasal dari Dinasti Han yang memakainya untuk melapisi lampu atau penerangan.
Saat itu, lampion juga dipakai untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.