Mengapa Imlek Identik Dengan Lampion dan Warna Merah? Begini Penjelasannya, Simbol Masa Depan Cerah
Tak sekedar properti,lampion miliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa sebagai bagian dari tradisi menyemarakkan perayaan Imlek
Sementara Dinasti Tang memakai lampion untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.
Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.
Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.
Baca juga: Warga Tionghoa Wajib Tahu, Ini Makna Barongsai, Hujan, Angpao dan Kue Keranjang di Tahun Baru Imlek
Makna lampion saat Imlek
Lampion yang umumnya berwarna merah dinyalakan saat perayaan Imlek.
Secara umum makna lampion adalah untuk menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.
Sementara itu, warna merah sebagai simbol kesejahteraan, ketenaran, dan kemakmuran.
Sehingga lampion merah dapat diartikan sebagai harapan akan masa depan yang penuh kesejahteraan dan kemakmuran.
Kendati demikian, ada juga lampion dengan warna dan bentuk lain sebagai simbol beragam kebaikan.
Festival lampion di Indonesia
Festival lampion tak cuma digelar di China, Indonesia pun tak kalah semarak.
Di Kota Solo, Jawa Tengah misalnya, ribuan lampion selalu dipasang setiap tahun.
Sekira 1.000 lampion dipasang di kawasan Pasar Gede untuk menyambut Imlek 2022.
Baca juga: Bulungan Bersolek Jelang Imlek Tahun 2022, 300 Lampion Sudah Terpasang, Rencanakan Gelar Barongsai
Selain Kota Solo, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga memiliki festival serupa.
Festival lampion di Candi Borobudur digelar setiap tahun bertepatan dengan Hari Raya Waisak.
Sementara di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, festival lampion diadakan untuk memeriahkan Dieng Culture Festival.