Berita Malinau Terkini
Masih Dijual di Atas HET, Pelaku UMKM Keluhkan Minyak Goreng Harga Rp 14.000 di Malinau Langka
Masih dijual di atas HET, Pelaku UMKM keluhkan minyak goreng harga terjangkau, yakni Rp 14.000 per liter di Malinau langka.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Masih dijual di atas HET, Pelaku UMKM keluhkan minyak goreng harga terjangkau di Malinau langka.
Harga minyak goreng di Kabupaten Malinau masih jauh di atas harga eceran tertinggi atau HET yang telah ditetapkan Pemerintah RI.
Sejumlah faktor penyebab masih belum pulihnya harga minyak goreng dikarenakan sejumlah kendala.
Baca juga: Genap Setahun Dugaan Pencemaran Limbah Batubara Sungai Malinau, Hasil Investigasi Nihil
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Malinau, Frans Tonapa menyampaikan kebijakan tersebut masih belum merata diakibatkan minimnya pasokan baru.
Frans mengakui ada sejumlah toko dan agen yang telah mendapatkan stok baru, namun jumlahnya sangat terbatas.
"Kita di Malinau belum ada ritel moderen, kebijakan satu harga kemaren lewat mereka di asosiasi. Selain itu stok lama juga masih banyak, dan stok baru dengan harga penyesuaian HET juga sangat terbatas," ujarnya.
Menurut Frans, ada beberapa agen di Malinau yang juga membuka penjualan minyak goreng harga terjangkau. Namun jumlahnya disesuaikan dengan total stok yang diterima.
Sementara itu, Pelaku UMKM di Malinau Kota, Abby mengatakan belum pulihnya harga minyak goreng saat ini sangat membebani masyarakat.
"Jangankan untuk jualan, untuk kebutuhan keluarga pun harga segitu berat. Sekarang itu paling murah Rp 20 ribu satu liter itupun jarang," ungkapnya, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Jual Minyak Goreng Harga Terjangkau, Toko Ini Jadi Incaran Para Ibu di Malinau. Ini Jadwal Bukanya
Abby berharap agar kebijakan tersebut secepatbya dapat diterapkan di Kabupaten Malinau. Selain itu, ia juga berharap pemerintah daerah dapat mengawal distribusi minyak goreng harga terjangkau.
"Mudahan bisa segera di Malinau. Kalau lewat mini market itu kan belum punya kita di sini. Semoga pemerintah juga bisa mengawal penyalurannya supaya cepat sampai ke masyarakat," katanya.
(*)
Penulis; Mohammad Supri