Berita Bulungan Terkini
Tujuh Pasien Dicurigai Omicron, Pemkab Bulungan Siapkan Rusunawa Sebagai Tempat Karantina
Sebagai tempat karantina khusus bagi pasien konfirmasi positif Omicon, Pemkab Bulungan telah menyiapkan rusunawa.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Sebagai tempat karantina khusus bagi pasien konfirmasi positif Omicon, Pemkab Bulungan telah menyiapkan rusunawa.
Hal ini dilakukan setelah ditemukan tujuh sampel pasien yang dicurigai terpapar varian B.1.1.519.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Imam Sujono mengatakan, di rusunawa yang berlokasi di Jalan Sengkawit, ada tiga bed (tempat tidur) di setiap ruangan yang telah disiapkan.
Rusunawa tersebut itu dapat menampung pasien sekitar 100 orang lebih di lantai 2 dan lantai 3.
Baca juga: Tindaklanjuti Arahan Presiden RI, Bupati Bulungan Syarwani Siapkan Pos Karantina Antisipasi Omicron
"Kalau terisi semua jumlahnya segitu. Tetapi kan SOP (standar operasional prosedur) nya tidak seperti itu," ungkapnya Kamis (10/2/2022).
Menurut Imam Sujono antar pasien satu dangan lainnya tidak bisa digabung dalam satu ruangan, meskipun sesama pasien positif, karena, CT value ( cycle threshold/nilai pemeriksaan) setiap orang berbeda.
"Jadi, pasien yang baru dengan yang lama tidak bisa digabungkan menjadi satu,” ujarnya.
Namun, kata Imam Sujono, jika nantinya terjadi outbreak (kejadian luar biasa) maka satu ruangan akan diisi tiga orang.
Baca juga: Waspada Dini, Begini Gejala Khas Omicron, Mulai dari Kelelahan hingga Batuk, Bisa Isoman di Rumah
Imam Sujono, menilai bangunan yang dibangun melalui APBN tersebut dinilai layak sebagai tempat karantina khusus, apalagi sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitasi.
“Untuk tenaga kesehatan sudah tidak ada masalah, dokter, perawat dan bidan sudah kita persiapkan,” ucapnya.
Begitu juga, dengan ketersediaan obat-obatan, oksigen alat pelindung diri (APD), dalam hal ini semua instansi pemerintahan dipastikan akan terus bergerak untuk melakukan pengendalian.
“Pengendalian Omicron ini tidak bisa hanya dari Dinas Kesehatan, jadi, semua akan terlibat, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan,” kata Imam Sujono.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini Dinkes Bulungan masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) tujuh sampel pasien positif Covid-19.
"Sampel sudah kita kirim ke Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan), tinggal menunggu hasil," ungkapnya.
Nantinya, jika salah satu sampel ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 maka yang bersangkutan wajib menjalani karantina khusus sesuai arahan pemerintah pusat.
Karena sebenarnya hasil pemeriksaan tes antigen tidak ada perbedaan antar Omicron, Delta dan varian lainnya.
Baca juga: Isolasi Mandiri, 7 Hal Ini Wajib Diperhatikan Pasien Covid-19 Omicron agar Tak Tulari Orang Lain
"Tetapi, tingkat penularan Omicron ini lebih tinggi dibandingkan varian lain, jadi, untuk pengendalian pasien Omicron paling bagus dengan menerapkan karantina khusus," ungkapnya.
Bahkan, sejak awal Dinkes Bulungan selalu merekomendasikan karantina khusus ketika ada pasien konfirmasi positif, Jika dijalankan dengan baik ia mengaku optimistis kasus Omicron dapat dikendalikan.
"Kalau tidak ada tawar menawar dan dijalankan secara tegas saya yakin penyebaran varian Omicron bisa terkendali, tetapi, kalau bias saya yakin sulit untuk tekendali," ucapnya.
Imam Sujono juga melihat berkaca dari tahun sebelumnya, banyak orang yang terkonfirmasi melalui pasien konfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) hingga akhirnya terjadi ledakan kasus.
Baca juga: Antisipasi Varian Omicron Masuk Kaltara, Sampel Pelaku Perjalanan Jakarta Memenuhi Syarat CT Value
Sampai terjadi, dalam satu keluarga terpapar virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV2).
"Nah, kemarin itu ada kebijakan isoman karena tempat karantina dan rumah sakit mengalami over kapasitas," ujarnya.
(*)
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi