IMLEK 2022
Mengenal Tengyuan atau Wedang Ronde, Sajian Khas Perayaan Cap Go Meh, Begini Sejarahnya
Belum banyak yang tahu wedang ronde sebenarnya merupakan minuman khas Cina.Di negeri tirai bambu tersebut, wedang ronde memiliki nama asli Tengyuan
'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam.
Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.
Uniknya, penyebutan kata Cap Go Meh sebenarnya populer di Indonesia, di negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura nama festival ini berbeda.
Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.
Di Barat festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion atau Chinese Valentine's Day (hari Kasih Sayang versi China).
Dikutip dari chinahighlights.com, Festival Lentera adalah hari terakhir (secara tradisional) dari festival terpenting Tiongkok, Festival Musim Semi/alias festival Tahun Baru Imlek.
Festival Lentera juga merupakan malam bulan purnama pertama dalam kalender Cina, menandai kembalinya musim semi dan melambangkan penyatuan kembali keluarga.
Baca juga: TAHUN BARU IMLEK 2022, Makna Gong Xi Fa Cai yang Sesungguhnya, Sering Salah Diartikan
Sejarah Cap Go Meh
Festival Lampion dapat ditelusuri kembali ke 2.000 tahun yang lalu.
Pada awal Dinasti Han Timur (25–220), Kaisar Hanmingdi adalah seorang pendukung agama Buddha.
Dia mendengar bahwa beberapa biksu menyalakan lentera di kuil untuk menunjukkan rasa hormat kepada Buddha pada hari kelima belas di bulan lunar pertama.
Oleh karena itu, ia memerintahkan agar semua kuil, rumah tangga, dan istana kerajaan menyalakan lampion pada malam itu.
Kebiasaan Buddha ini lambat laun menjadi festival akbar di kalangan masyarakat.
Perayaan Cap Go Meh di Cina
Menurut berbagai adat istiadat rakyat Tiongkok, orang-orang akan berkumpul pada malam Festival Lentera untuk merayakannya dengan berbagai kegiatan.