Survei Terbaru SMRC di Basis Ridwan Kamil Jelang Pilpres 2024, Prabowo, Anies, dan Ganjar Bersaing

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini hasil survei terbaru SMRC di basis Ridwan Kamil jelang Pilpres 2024, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo bersaing.

Nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo bersaing ketat dalam survei yang dilakukan oleh SMRC di Jawa Barat.

Figur tersebut santer dikabarkan akan meramaikan Pilpres 2024 mendatang.

Provinsi Jawa Barat diketahui merupakan basis suara Ridwan Kamil, yang juga Gubernur Jawa Barat saat ini.

Nama Ridwan Kamil juga kerap dikabarkan akan bertarung di Pilpres 2024.

Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan sejumlah nama di Jawa Barat.

Elektabilitas Ganjar bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Menhan RI Prabowo Subianto.

Hal tersebut terungkap dari hasil survei terbaru SMRC terkait elektabilitas tokoh nasional di Jawa Barat.

Baca juga: Puan Maharani Curhat tak Dijemput Gubernur, Bos PDIP Solo Sentil Putri Mega, Bela Ganjar Pranowo?

Dalam survei, para responden disodorkan pertanyaan 'Bagaimana dukungan warga Jawa Barat terhadap calon-calon presiden bila pemilihan Presiden diadakan sekarang ini'.

"Dalam simulasi empat nama calon, dukungan untuk Prabowo Subianto 21,9 persen, Anies Baswedan 19,3 persen, dan Ganjar Pranowo 17,8 persen," ujar Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad dalam rilis survei secara daring, Selasa (15/2/2022).

"Angka ini hampir menyaingi Ridwan Kamil sebesar 22,2 persen," lanjut Saidiman.

Selain dalam simulasi empat nama calon, elektabilitas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo juga melejit di kategori pilihan top of mind atau jawaban spontan.

Menurut dia, masih ada 43 persen responden yang menjawab 'tidak tahu' atau tidak menjawab.

"Ridwan Kamil 13 persen, Anies Baswedan 12,2 persen, Prabowo Subianto 12 persen, dan Ganjar Pranowo 10 persen, sementara nama-nama lain di bawah 3 persen," ucap dia.

Diketahui, survei SMRC digelar pada 5-8 Februari 2002 menggunakan metode double sampling dan random digit dialing.