Berita Bulungan Terkini
Dapat Hibah Mesin PCR, RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Bakal Lakukan Tes PCR Mandiri
Pemkab Bulungan memastikan akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) secara mandiri.
Penulis: - | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Pemkab Bulungan memastikan akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) secara mandiri.
Kepastian itu disampaikan setelah mendapatkan hibah satu unit alat pemeriksa tes Covid-19 dari salah satu pengembang Kawasan Industri Park Indonesia atau KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi di Tanjung Palas Timur, Bulungan.
Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, saat ini alat PCR sedang dalam perjalanan dari Bali menuju Bulungan, dan diperkirakan, akhir bulan ini sudah tiba di Bumi Tenguyun.
Baca juga: Jelang Presiden Jokowi Kunjungi Proyek KIPI Tana Kuning - Mangkupadi, Ini Kata Kapolres Bulungan
“Tetapi, alat itu tidak bisa langsung kita gunakan, pasti ada uji coba lagi,” kata Bupati Bulungan, Syarwani Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, sumber daya menusia (SDM) yang mengoperasikan alat itu juga harus dipersiapkan.
Nantinya, alat tersebut akan dipasang di depan bangunan bedah sentral di RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo.
“Iya, lumayan lah kalau sudah ada alat itu. Tidak ada lagi monopoli, kan sekarang ini banyak klinik yang membuka pelayanan tes PCR, akhirnya harga bervariasi,” ucapnya.
Selain itu, dikatakan Syarwani hibah ini untuk mendukung KIPI, apalagi mobilisasi orang masuk ke sana tidak bebas.
“Harus steril dahulu kan, apalagi sekarang ini masih pendemi Covid-19,” ungkapnya.
Namun, di sisi lain Syarwani yakin daerah mendapatkan manfaat dari hibah tersebut.
Selain untuk pelaku perjalanan, juga bisa digunakan untuk melakukan tracing pasien positif Covid-19.
“Nah tentu untuk pelaku perjalanan akan dikenakan biaya,” ujarnya.

Sedangkan untuk tracing pasien Covid-19, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini mengaku sudah menyampaikan kepada Direktur Utama (Dirut) RSD dr H Soemarno Sosroatdmojo, Tanjung Selor agar pelayanan tes PCR diberikan secara gratis.
“Tetapi, untuk pelaku perjalanan pasti ada biaya yang akan ditetapkan. Minimal untuk menganti biaya operasional,” ungkapnya.
Dengan adanya alat ini juga akan membantu dalam penanganan Covid-19 di daerah.