Berita Nunukan Terkini
Februari ini Ratusan Calon PMI Ilegal Berhasil Dicegat Petugas, BP2MI Nunukan Ungkap Modus Baru
Februari ini ratusan calon PMI ilegal berhasil dicegat petugas, BP2MI Nunukan ungkap modus baru.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Februari ini ratusan calon PMI ilegal berhasil dicegat petugas, BP2MI Nunukan ungkap modus baru.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan mencatat Februari 2022 ini sebanyak 315 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang berhasil dicegat petugas. Baik oleh BP2MI sendiri maupun dengan petugas gabungan TNI-Polri dan Imigrasi.
Ratusan calon PMI ilegal itu disinyalir akan masuk ke negeri jiran, Malaysia tanpa mengantongi dokumen yang sah. Sehingga proses masuknya melalui jalur 'tikus'.
Baca juga: DLH Nunukan Sebut Sampah Plastik Naik Signifikan, Program Pembatasan dan Pengurangan Akan Dimasifkan
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat, BP2MI Nunukan, Arbain mengatakan terhadap calon PMI ilegal tersebut hanya diberikan dua pilihan. Siap difasilitasi untuk bekerja di perusahaan yang ada di Nunukan atau dipulangkan kembali ke kampung halaman masing-masing.
"Hasil sweeping petugas gabungan yang 238 orang itu, 70 diantaranya kami salurkan ke perusahaan yang ada di Nunukan. Sebagian ada yang kunjugan keluarga dan selebihnya kami pulangkan. Paling banyak asal NTT lalu Sulawesi Selatan," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Rabu (23/02/2022), sore.
Tak hanya itu, pada tanggal 16 Februari 39 calon PMI yang berhasil diamankan TNI AL di Sebatik. Sebanyak 20 orang diantaranya sudah disalurkan untuk bekerja di perusahaan sawit Nunukan. Selebihnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
"Modusnya mereka pakai kapal Pelni tapi turun di Tarakan karena takut disweeping begitu tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Naik speedboat dari Tarakan ke Sebatik, lalu dicegat TNI AL," pungkas Arbain.
Lanjut tanggal 21 Februari, BP2MI Nunukan menerima hasil pencegahan calon PMI ilegal oleh Subkoordinator Koramil 07 di Sebatik sebanyak 23 orang.
Tanggal 22 Februari, BP2MI Nunukan bersama Satgas Pamtas RI-Malaysia adakan sweeping di sebuah penampungan yang dicurigai tempat calon PMI ilegal berada. Lalu, berhasil mengamankan 11 orang asal Bulukumba, Sulawesi Selatan yang ingin ke Malaysia tanpa dokumen paspor.
Baca juga: 6 Speedboat Reguler Kembali Dijadwalkan Berangkat dari Nunukan ke Tarakan, Rabu 23 Februari 2022
Pada hari yang sama pula, Satgas Pamtas RI-Malaysia kembali mencegat 4 orang asal Lumajang, Jawa Timur, di Aji Kuning Sebatik. Mereka diduga akan menyeberang ke Malaysia.
Menurut Arbain, keempat orang itu diurus oleh calo di Nunukan. Bila empat orang itu selamat sampai di Sandakan, Malaysia, maka perusahaan akan memberikan upah kepada calonya sebesar 1.500 Ringgit atau setara Rp5.142.000 per kepala.
Untuk mengelabui petugas, calo itu lebih dulu mengurus barang bawaan mereka agar sampai di Tawau lebih dulu.
Sehingga saat mereka diamankan petugas hanya baju membawa baju di badan saja.
"Modusnya baru lagi, barangnya lebih dulu diurus masuk Tawau, orangnya nyusul. Semuanya laki-laki dan merupakan satu keluarga. Anak, ponakan, dan bapaknya. Setelah kami dalami mereka punya calo yang saat ini kami sedang cari juga," ucapnya.
Lebih lanjut dia sampaikan, uang transportasi dari Lumajang, Jawa Timur yang digunakan empat orang itu merupakan uang pribadi. Dengan harapan saat tiba di perusahaan tempat tujuan mereka baru diganti.