UMKM Kaltara
Mengenal Tenun Ikat Khas Berau, Produksi Mentari Sanggam, Masih Manfaatkan Proses Tenun Manual
Umumnya kerajinan tenun ikat sudah menggunakan ATBM atau Alat Tenun Bukan Mesin.namun masih ada juga yang memakai alat manual seperti Aminah
Aminah merupakan kelahiran Maumere dengan latar belakang keluarga yang pandai menenun.
"Tidak begitu sulit, karena dulu saya sering mengamati keluarga yang sedang menenun,"bebernya.
kendati kerajinan menenun bukan penghasilan utama, namun kegiatan tersebut sangat membantu untuk pemasukan keluarganya.
Baca juga: Mengenal Batik Lulantatibu Khas Nunukan, Produk UMKM Kaltara,Unik Berkat Gabungan Motif 4 Suku Dayak
Adapun hasil tenun buatan Aminah dibandrol dengan harga Rp 1-2 juta per meter nya.
Aminah juga sudah punya pelanggan tetap.
Tak jarang, begitu satu kain tenunan selesai, akan langsung diambil pemesan.
Dirinya juga dibantu pihak Diskoperindag Berau serta Dekranasda Berau dalam hal pemasaran.
Tak hanya dalam kota Berau, Aminah bahkan sudah sering mengikutkan kain tenun buatannya berpameran hingga luar kota.
Baca juga: Sambal Dayak, Produk UMKM Kaltara Ole-ole Incaran Pelancong, Pedasnya Menggigit
Saat ini, Aminah sedang mengerjakan tenun untuk kedatangan Menparekraf ke Berau.
Sebuah kehormatan, tenun buatannya menjadi salah satu yang dipilih Diskoperindag dan Dekranasda Berau untuk ikut dipamerkan.
Walaupun tanpa mesin, dan hanya secara tradisional, Ia berharap tenunnya lebih banyak dikenal lagi.
Namun, jika bisa, agar pemerintah dapat memberikan perhatian dengan dibantu pengadaan mesin ATBM
(*)