Berita Kaltara Terkini
Cerita Warga Tanjung Selor Dapatkan Minyak Goreng, Pertanyakan Kelangkaan yang Terjadi
Minyak goreng masih sulit ditemukan di pasaran. Di Tanjung Selor, Bulungan, warga harus antre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Minyak goreng masih sulit ditemukan di pasaran. Di Tanjung Selor, Bulungan, warga harus antre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan. Tak hanya antre, warga juga diminta menyelupkan jari ke tinta usai membeli minyak goreng.
Salah satu warga yang antre untuk mendapatkan minyak goreng ialah Subriyana. Warga Jalan Padaelo, Tanjung Selor ini mengaku, ikut dalam antre di sebuah swalayan di Jalan Sengkawit.
Setelah antre sekitar 30 menit, dirinya berhasil membawa pulang dua kemasan minyak goreng dengan total 1,8 liter yang ia bayar sebesar Rp 38 ribu atau Rp 19 ribu per 900 mililiter.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, DPRD Kaltara Minta Warga Tak Beli Berlebihan, Ainun: Berbagi Dengan yang Lain
"Kalau saya kebetulan tadi lewat saja, terus lihat orang-orang ngumpul di sini, saya lihat antre saya ikut antre juga," kata Subriyana, Kamis (10/3/2022).
"Ini tadi bisa beli dua bungkus maksimal harganya Rp 19 ribu per bungkus," sambungnya.
Dia menuturkan, sudah hampir satu minggu terakhir turut memburu minyak goreng yang mulai langka di pasaran. Sejak minyak goreng sulit dicari, ia mengaku hanya memasak sayur ataupun rebus-rebusan tanpa menu gorengan.
Baca juga: Persediaan Minyak Goreng di Kabupaten Malinau Mulai Menipis, Pedagang Beber Belum Ada Stok Baru
"Kalau masak ya sayur kuah, kalau ikan paling direbus atau dibakar, pokoknya tanpa minyaklah," katanya.
Subriyana berharap, kelangkaan minyak goreng tidak akan terjadi lagi, mengingat Indonesia khususnya Kalimantan terkenal sebagai daerah dengan perkebunan kelapa sawit terbesar.

"Harapannya mudah-mudahan di hari-hari berikutnya minyak goreng tidak langka lagi karena kasihan kita masyarakat, janganlah dibikin langka seperti ini," katanya.
"Kitakan penghasil kelapa sawit, kok bisanya kita langka? Seharusnya kita penghasil, di sana minyak goreng harusnya banyak," ujarnya.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Harga Per Liter Rp 40 Ribu, Warga KTT ini Menggoreng Pakai Minyak Kelapa
Terpisah, pemilik swalayan Irfan mengatakan, pihaknya menyediakan sebanyak 80 dus minyak goreng dengan total 960 kemasan dan habis dibeli masyarakat dalam waktu singkat.
Irfan mengaku, pihaknya tidak dapat memastikan apakah swalayannya dapat menjual kembali minyak goreng kemasan, seiring masih terbatasnya stok dari distributor.
"Ini tadi 80 dus, satu dus isi 12, hampir 1.000 literlah. Ini tadi engga sampai satu jam sudah habis," kata Irfan.
Baca juga: Masih Alami Kelangkaan, Warga Tideng Pale KTT Antre Minyak Goreng Subsidi, Jatah Per Orang 5 Liter
"Kalau besok belum tahu ada lagi atau engga," paparnya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi