Berita Daerah Terkini
Senator Aji Mawar: BMKG Perlu Dilibatkan dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Daerah
Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni ST, MM, menyatakan prihatin atas kondisi sejumlah infrastruktur daerah.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni ST, MM, menyatakan prihatin atas kondisi sejumlah infrastruktur daerah yang tidak awet alias tidak bertahan lama.
Mawar -- sapaan akrabnya, menilai kondisi ini terjadi karena proses perencanaan pembangunan kurang memperhatikan secara mendalam aspek meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Mawar membandingkan kondisi infrastruktur di Kaltim dengan Pulau Jawa.
Ia menilai kondisi di Jawa, terutama jalan, bisa lebih awet dan kokoh.
Baca juga: Banyak Figur Daerah Mumpuni, Aji Mirni: Mengapa Pilih Tokoh Luar Kaltim Pimpin Badan Otorita IKN?
“Sejumlah pihak mengatakan situasinya berbeda dengan Jawa, karena kondisi tanah di Kaltim lebih labil. Kita tidak memungkiri fakta tersebut.
Namun dengan kajian geofisika yang lebih dalam dan akurat, kita bisa memetakan titik-titik mana saja yang rawan, sehingga lebih cermat dalam membangun,” ujar Mawar, Rabu (9/3/2022).
Mawar menegaskan pembangunan di daerah harus benar-benar mempertimbangkan aspek meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Satu di antara langkah konkretnya yakni dengan melibatkan BMKG dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
Baca juga: Dari Diskusi Bersama Ketua DPD RI La Nyalla, Usulkan DPD Bisa Usung Capres hingga Amandamen UUD 1945
“Sudah saatnya melibatkan BMKG secara lebih jauh dalam perencanaan pembangunan daerah. Pihak BMKG pun siap memberikan informasi seluas-luasnya,” ujar Mawar.
Selama ini BMKG tidak dilibatkan karena belum diatur secara formal dalam regulasi. Padahal kajian meteorologi, klimatologi, dan geofisika sangat penting dalam melengkapi kajian kelayakan pembangunan infrastruktur.
“BMKG belum dilibatkan dalam proses penyusunan Amdal. Mereka baru dilibatkan jika ada addendum atau perubahan.
Padahal BMKG bisa memberikan informasi mendalam guna memetakan titik-titik yang rawan. Peran ini harus terus diperkuat, sehingga proses perencanaan pembangunan di Kaltim bisa lebih terpadu,” ujarnya.
Baca juga: Ketua DPD RI Tiba di Tarakan, Disambut Tradisi Tepung Tawar, Besok Kunjungi Kantor Tribun Kaltara
Sebelumnya, Menteri PUPR pun telah menegaskan bahwa pemanfaatan data BMKG penting diperhatikan dalam seluruh tahapan pembangunan infrastruktur. Mulai dari perencanaan, tahap konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan.
Data BMKG penting guna pencegahan dan mitigasi risiko bencana yang berdampak pada infrastruktur tersebut.
Penggunaan data prakiraan cuaca yang akurat juga bisa menjadi pertimbangan waktu kerja yang efektif (windows time) dalam pembangunan maupun operasional.