Berita Tarakan Terkini

Usai Produk Wilmar, DKUKMP Sebut Minyak Goreng Merek Kunci Mas Bakal Masuk ke Tarakan

Kabar baik bagi warga Tarakan. Pekan ini direncanakan didatangkan minyak goreng merek Kunci Mas untuk membantu memenuhi kebutuhan stok di masyarakat.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Keberadaan minyak goreng di beberapa swalayan di Tarakan. Merek Kunci Mas dikabarkan bakal datang ke Tarakan memenuhi kebutuhan masyarakat. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kabar baik bagi warga Tarakan. Pekan ini direncanakan akan didatangkan minyak goreng merek Kunci Mas untuk membantu memenuhi kebutuhan stok di kalangan masyarakat.

Ini disampaikan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Tarakan, Untung Prayitno kepada TribunKaltara.com.

Informasi yang diterimanya, untuk Kunci Mas adak didatangkan dalam dua sampai tiga hari tiba di Tarakan.

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng, Harga Komoditas Dapur di Malinau Naik, Cabai Rawit Rp 130 Ribu per Kilo

“Dan ini sudah dengan HET terbaru yakni Rp 14 ribu. Walaupun masih ada barang sekarang yang ada di gudang adalah barang lama yang belum direfaksi,” urai Untung.

Adapun lanjutnya terhadap nasib sekitar 1.000 kardus minyak goreng yang masih tersimpan di gudang, masih menunggu dari pihak produsen.

“Data mereka sudah masuk ke pabrik atau produsennya. Tapi tidak tahu belum ada keputusan refaksi,” jelasnya.

Baca juga: Cerita Warga Tanjung Selor Dapatkan Minyak Goreng, Pertanyakan Kelangkaan yang Terjadi

Dengan rencana masuknya stok minyak goreng ini, bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang merasakan masih terjadi kelangkaan.

Adapun lanjutnya, untuk merek lain seperti Bimoli memang saat ini belum ada kepastian untuk penerapan harga HET Rp 14 ribu per liter.

Keberadaan minyak goreng di beberapa swalayan di Tarakan. Merek Kunci Mas dikabarkan bakal datang ke Tarakan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keberadaan minyak goreng di beberapa swalayan di Tarakan. Merek Kunci Mas dikabarkan bakal datang ke Tarakan memenuhi kebutuhan masyarakat. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Dan Bimoli barangnya juga lagi kosong. Bimoli untuk statusnya juga bukan DMO di Kaltara,” tukasnya.

Salah seorang warga Tarakan, Arni yang juga merupakan penjual gorengan mengakui terpaksa menutup jualannya beberapa hari terakhir.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, DPRD Kaltara Minta Warga Tak Beli Berlebihan, Ainun: Berbagi Dengan yang Lain

Alasannya karena kesulitan mendapatkan minyak goreng alias bahan baku tidak ada. Setelah mendengar kabar merek lain selain produ Wilmar akan masuk, ia cukup senang.

“Semogalah harganya benar Rp 14 ribu per liter. Yang penting barangnya ada dulu. Kalau harganya mahal masih bisa dibeli. Tapi lebih bersyukur kalau harganya sesuai HET yang katanya sudah ada diatur pemerintah,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved